Monumen Gotong Royong Simbol Sinergisitas Masyarakat dan Negara

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Monumen Gotong Royong yang berdiri tepat di ujung flyover Gajah Mada, Tanjungkarang Timur, kini menghiasi suasana Bandar Lampung. Tugu tersebut sebagai simbol sinergisitas masyarakat dan negara dalam pembangunan.
Pembangunan monumen tersebut menghabiskan anggaran hampir Rp1 miliar. Berdasarkan data LPSE Kota Bandar Lampung, proyek berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum (PU) dengan nilai pagu Rp972.804.000 yang anggarannya dari APBD 2022.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Target Semua Puskesmas Capai Wash in HCF pada 2023
Pemenang tender proyek yang mengerjakan pembanguna monument adalah CV Duta Agung Persada yang beralamat di Jalan K.H. Agus Salim, Gang Langgar No. 25, Kelurahan Kaliawi, Bandar Lampung. Pelaksanaan pembangunan empat bulan sejak Juni 2022.
Kepala Dinas PU Bandar Lampung, Iwan Gunawan mengatakan Monumen Gotong Royong menggambarkan lima patung dari lintas elemen, seperti petani, nelayan, polisi, tentara, dan aparatur sipil negara (ASN). "Pembangunan monument itu sebagai simbol sinergisitas antara masyarakat dan negara dalam membangun bangsa Indonesia," katanya, Jumat, 28 Oktober 2022.
Iwan berharap monumen itu dapat menjadi pengingat seluruh masyarakat bahwa gorong royong harus terus digiatkan. Sebab, gotong royong merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia.
"Salah satunya juga untuk mempercantik Bandar Lampung. Kalau dulu namanya Tugu Bambu sekarang namanya Monumen Gotong Royong," ujarnya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar