#BANDARLAMPUNG

Momentum Nataru Tidak Berdampak pada Penjualan Parsel

Momentum Nataru Tidak Berdampak pada Penjualan Parsel
Salah satu produk parsel Fingerdance Florist. Dok. Fingerdance Florist


Bandar Lampung (Lampost.co) – Momentum libur Natal dan tahun baru (nataru) ternyata tidak berdampak pada omset pedagang parsel di Bandar Lampung. Manager Marketing Fingerdance Florist, Hidayatullah mengungkapkan penjualan saat nataru tidak sebanyak pada Hari Raya Idulfitri.

Ia mengklaim jika pada saat lebaran dirinya bisa kebanjiran order sampai hampir 10 ribu parsel dari seluruh Indonesia. "Sekarang masih ada, cuma memang nggak sebanyak momen lebaran. Kurang lebih 200 pesanan ada kami," kata dia, Kamis, 29 Desember 2022.

Untuk rentang harga, ia mematok harga mulai dari yang paling murah Rp100 ribu sampai Rp1 juta.  Untuk menjaga kualitas dan razia dari BPOM, bahan parsel ia ambil langsung ke distributor. "Biasa kami kasih tahu juga lewat video-video kami di sosial media untuk produk yang kami gunakan," kata dia.

Dia mengungkapkan jika parsel yang terjaring razia karena kedaluwarsa berimbas pada usahanya.  "Kami harus ekstra ngasih tahu pembeli mengenai produk kami itu fresh," kata dia.

Yunisia salah satu penjual parsel via online pun berkeluh kesah jika omsetnya menurun pasca pandemi Covid-19.

Menurutnya aktivitas mudik Nataru membuat orang jarang untuk memesan parsel. Hal ini membuat omsetnya anjlok sampai 40 persen. "Nataru sekarang penjualan parsel saya berkurang dibanding tahun lalu saat pandemi, mungkin karena sudah pada bisa pergi kemana-mana untuk liburan," kata dia.

Untuk harga yang dipatok, ia memberi kisaran harga mulai dari Rp100 ribu sampai Rp1 juta dan disesuaikan permintaan konsumen. "Kalau dari saya harus cermat saat membeli (bahan parsel). Walau berburu barang promosi tapi jangan sampai salah ambil yang kedaluarsa. Sekali konsumen kecewa rusak usaha kami," kata dia.

EDITOR

Deni Zulniyadi


loading...



Komentar


Berita Terkait