Menilai Untung Rugi Bergabungnya Eks Danrem dan Eks Gubenur Lampung ke Partai Perindo

Bandar Lampung (Lampost.co): Pengamat Politik Universitas Lampung Bendi Juantara menanggapi upaya perekrutan kader oleh Partai Perindo di Lampung. Hal pertama, pergantian kepemimpinan DPW Partai Perindo Lampung ke Brigjen TNI (Purn) Toto Jumariono. Kedua, bergabungnya mantan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo.
Dari aspek organisasi partai, kata Bendi, Partai Perindo memiliki tugas untuk meloloskan partainya dari PT 4% pada Pemilu 2024. `Berkaca` pada pengalaman gagal pada pemilu sebelumnya, hal tersebut menjadi evaluasi besar bagi sang ketua umum Hary Tanoesoedibjo.
Salah satu yang menjadi perhatian berkaitan dengan meningkatkan perolehan suara partai dengan menarik kader-kader baru di level daerah yang memang memiliki elektabilitas yang kuat.
Baca juga: Beberapa Partai Baru di Lampung Dukung KPU RI Banding Atas Penundaan Pemilu
"Terutama bagi daerah-daerah yang sebelumnya memang belum dapat memberikan suara signifikan bagi Partai Perindo itu sendiri. Digantinya ketua DPW Perindo Lampung hingga masuknya M. Ridho Ficardo menjadi bagian partai, adalah dua strategi Hary Tanoe dalam menghadapi Pemilu 2024 di Provinsi Lampung," ujarnya, Senin, 6 Maret 2023.
Lanjut Bendi, langkah yang diambil Partai Perindo tak hanya berpotensi meningkatkan suara di Lampung, hal sebaliknya justru dapat berpotensi menurunkan suara dan rusaknya demokrasi internal Partai Perindo di Lampung.
"Masukknya kader baru dari eksternal serta bergantinya kepengurusan tanpa pertimbangan dari internal partai jelas dapat merusak sistem nilai (systemness) dan identitas nilai partai politik (value infusion)," paparnya.
Bendi mengataka merawat kader dan mengembangkan sumber daya yang ada di dalam tubuh organisasi tersebut jauh lebih baik dibandingkan secara fragmatis mencari figur eksternal.
Disisi lain, jika dilihat dari aspek figur, bergabungnya M. Ridho Ficardo ke Partai Perindo bagian dari proses menata kembali karir politiknya ke depan. Modal dukungan publik Lampung diprediksi masih akan tetap tinggi mengingat posisi Ridho Ficardo sebagai mantan gubernur Lampung memiliki magnet tersendiri.
Pada sisi lainnya, kata Bendi, Ridho Ficardo juga memiliki pengaruh dan jejaring yang kuat di Partai Demokrat Lampung. meskipun kalah dalam pemilihan ketua DPW Demokrat, namun loyalis Ridho terutama di daerah-daerah masih cukup kuat.
"Ini berpotensi mengikis kekuatan Partai Demokrat. Tinggal seberapa besar terkikisnya tergantung bagaimana ketua DPW Demokrat Lampung yang baru dalam menguatkan soliditas partai di daerah," pungkasnya.
EDITOR
Adi Sunaryo
Komentar