#rerie

Layanan Dasar Kesehatan Didorong Meningkat untuk Fondasi Pembangunan SDM

Layanan Dasar Kesehatan Didorong Meningkat untuk Fondasi Pembangunan SDM
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Dok


Jakarta (Lampost.co) -- Layanan dasar kesehatan masyarakat didorong untuk meningkat untuk merealisasikan sejumlah target indikator kesehatan nasional. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

"Upaya peningkatan layanan dasar kesehatan masyarakat harus mendapat dukungan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah untuk mempercepat pemenuhan standar kesehatan masyarakat demi kualitas SDM nasional yang lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Januari 2023.

Layanan dasar kesehatan masyarakat, seperti di Puskesmas, pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan Puskesmas pembantu harus didorong agar dapat meningkatkan pelayanan lewat pemberdayaan masyarakat. Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dan kelengkapan sejumlah sarana itu untuk mendeteksi sejak dini sejumlah penyakit.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan saat ini terdapat sekitar 10.500 Puskesmas di seluruh Indonesia. Sementara itu, jumlah Posyandu yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat mencapai 300.000.

Rerie, sapaan akrab Lestari, mendorong jejaring layanan kesehatan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk secara konsisten meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait sejumlah penyakit.

Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, juga mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan menekan angka kematian ibu hamil lewat deteksi dini dengan melengkapi peralatan USG hingga tingkat Puskesmas.

Kementerian Kesehatan mencatat angka kematian ibu (AKI) masih di kisaran 305 per 100 ribu kelahiran hidup (KH). Jumlah itu belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100 ribu KH pada 2024.

Langkah tersebut, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sekaligus mendorong realisasi dari agenda utama SDGs, antara lain mengupayakan penurunan angka kematian ibu dan kematian Balita.

Selain itu, pemenuhan gizi balita juga harus menjadi kepedulian semua pihak di tingkat pusat dan daerah, lewat aktivasi sejumlah layanan dasar kesehatan yang ada. Hal itu dalam upaya menekan prevalensi kasus stunting di tanah air dari 24,4% pada 2021 agar turun menjadi 14% pada 2024.

Menurut dia, penguatan layanan dasar kesehatan menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi membangun SDM nasional yang tangguh.

Selain anak bangsa yang tangguh secara fisik, untuk menjawab berbagai tantangan di tengah perubahan global juga diperlukan penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada setiap anak bangsa dalam bernegara.

“Dengan fisik sehat dan semangat nasionalisme yang tinggi, bangsa Indonesia memiliki daya saing yang kuat dalam berkompetisi di tingkat global,” kata dia.

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait