#lahanpertanian#kekeringan#lampura#

Lahan Pertanian Seluas 837 Hektare di Lampura Berpotensi Alami Kekeringan

Lahan Pertanian Seluas 837 Hektare di Lampura Berpotensi Alami Kekeringan
Foto: Kekeringan mengancam sejumlah lahan pertanian di Lampung Utara. Dok/Lampost.co


Kotabumi (Lampost.co)---Dampak El Nino semakin dirasakan petani di wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura). Hingga kini setidaknya ada sekitar 837 hektare lahan pertanian padi yang mengalami kekeringan.

Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Lampura melalukan berbagai upaya dalam menanganinya. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan pompa air

Kabid Tanaman Pangan Beni Yanto mengatakan berdasarkan data sementara dari koordinator penyuluh (koorluh), dari 23 kecamatan di Lampura sebanyak 837 ha berpotensi mengalami kekeringan (fuso).

Baca juga: DKPTPH Mendata Ada 93 Hektare Lahan Pertanian di Lampung Terdampak Kekeringan

"Kami telah menginventarisir daerah - daerah yang berpontensi mengalami kekeringan, dampak El-Nino tahun ini. Selain sosialisasi guna mengantisipasi dampak kekeringan, kita juga memaksimalkan potensi air berada disekitar melalui gotong royong warga," kata dia, Jumat, 22 September 2023.

Menurut Beni dari 837 ha lahan sawah yang mengalami kekeringan berat ialah di Kecamatan Abung Tinggi yakni seluas 46 hektar dan Abung Semuli 5 ha, sedangkan di Kecamatan Abung Semuli, ada sekitar 55 hektar yang berpotensi mengalami kekeringan.

Baca juga: Bendungan Way Seputih Surut Ancam Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Lamteng

"Kalau potensi paling luas, itu ada di Kecamatan Abung Timur (431) dan Surakarta (290). Untuk itu,kita coba mengkomunikasikan kepada pihak bendungan Way Rarem untuk memaksimalkan keadaan," terangnya.

Sementara itu, untuk priode panen September 2023 terdapat 1.391 hektar padi yang dipanen,sehingga relatif aman dalam menyediakan pangan bagi masyarakat.

"Masalah hasil panen kita tidak terlalu berdampak. Meski potensi kekeringan masih tinggi, karena dibeberapa tempat telah dipanen," tambahnya.

Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Lampung Utara berharap irigasi dapat dialiri air Way Rarem, sehingga dapat mengaliri areal persawahan warga. Pasalnya, para petani yang berada di aliran irigasi akan memasuki masa panen kurang dari satu bulan ke depan. 

"Seperti di Kecamatan Abung Semuli, Abung Surakarta dan lainya. Sebab, tidak ada hujan sehingga dapat mengurangi hasil panen," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Lampura, Tommy Suciadi.

 

EDITOR

Nurjanah


loading...



Komentar


Berita Terkait