Konsumsi BBM Ramadan dan Lebaran 2023 Diprediksi Naik 45 Persen

Bandar Lampung (Lampost.co): Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung memprediksi mulai menjelang Ramadan dan Idulfitri 2023 atau 1444 Hijriah akan ada kenaikan pengguna bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai 45 persen.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung Hery Sadli menilai hal tersebut berlaku pada kenaikan untuk BBM jenis subsdi maupun non subsidi. Adapun peningkatan tersebut dirasa cukup signifikan.
"Untuk kuota sendiri seperti BBM jenis solar di Lampung tahun 2023 sebanyak 833.991 kiloliter (KL) dan BBM jenis pertalite sebanyak 842.237 KL," kata Hey Sadli saat ditemui usai pelaksanaan Upacara HUT Provinsi Lampung ke 59 di Lapangan Korpri, Jumat, 17 Maret 2023.
Baca juga: Perbaikan JTTS Dikebut Sebelum Hadapi Mudik
Hery menjelaskan jika dalam berjalannya waktu terjadi kekurangan stok lantaran adanya peningkatan jumlah konsumsi, maka pihak pertamina akan melakukan penambahan.
"Seperti waktu tahun baru karena adanya peningkatan jumlah konsumsi maka pertamina akan menambah jumlah stok nya, sementata untuk Puasa dan lebaran ini diprediksi bisa dua kali lipat stok nya. Jadi dalam setahun kita menerima untuk 14 bulan atau ada stok tambahan dua bulan," katanya.
Terpisah PT. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel membenarkan jika menjelang Ramadan dan Idul Fitri akan ada peningkatan yang signifinan pada penggunaan BBM baik subsidi maupun non-subsidi.
Sales Area Manager Retail Lampung, Bagus Handoko mengatakan kebutuhan harian penggunaan BBM bersubsidi dan non subsidi selalu berbeda. Dimana untuk jenis bio solar mencapai 2.200 KL sedangkan untuk pertalite dan pertamax berkisar di angka 2.600 KL hingga 2.800 KL.
"Sementara rata-rata ketahanan stok BBM di Lampung sendiri lebih dari 10 hari. Maka dengan jumlah tersebut dipastikan bahwa stok untuk Ramadan dan juga Idul Fitri dalam kondisi yang aman," jelasnya.
Adapun pada Ramadan dan Idulfitri tahun lalu (2022) terdapat kenaikan penggunaan BBM mencapai angka 5 hingga 10 persen. Sedangkan puncaknya bisa mencapai 20 hingga 45 persen.
"Namun kami sudah melakukan antisipasi terhadap adanya kenaikan jumlah konsumsi harian terhadap BBM ini. Jadi berapapun kebutuhan akan dicukupi oleh pertamina," kata dia.
EDITOR
Adi Sunaryo
Komentar