Kondisi Laut Kritis, Wisata Pantai di Pesawaran Wajib Tutup Sehari Tiap Minggu

Pesawaran (Lampost.co) -- Pemerintah Kabupaten Pesawaran meminta seluruh pantai tutup sehari setiap pekan untuk melakukan bersih-bersih.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, mengatakan kegiatan bersih pantai secara rutin dimulai awal Februari.
"Saya mau, dalam satu minggu lokasi wisata di pesisir Pesawaran harus tutup. Pada hari itu pengelola tempat wisata dan seluruh masyarakat yang mencari nafkah di lokasi itu bersama-sama membersihkan sempadan pantai," kata Dendi, saat memimpin rapat koordinasi lintas sektoral terkait kebersihan pantai, Kamis, 27 Januari 2022.
Kebijakan itu diperlukan untuk menjaga kelestarian alam dan melihat kondisi alam di daerah tersebut masuk kategori kritis.
Rapat tersebut dihadiri pelaku usaha wisata di Pesawaran, kepala desa sekitar pesisir, dan Pokdarwis. “Semuanya harus bersama-sama peduli terhadap kondisi alam saat ini," ujar dia.
Dia meminta pelaku wisata tidak hanya mengejar keuntungan. Namun, harus menjaga kebersihan lingkungan.
“Kalian mencari rezeki menggunakan keindahan alam. Jadi apa salahnya kalau kalian menjaga alamnya agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan sampai ke anak cucu," kata dia.
Sebab, lanjut dia, selama akhir 2021 sampai awal 2022, dia menerima banyak keluhan dari para wisatawan, mulai dari kerusakan alam bawah laut, sampah di laut, pemanfaatan sempadan pantai yang tidak sesuai regulasi.
"Saya juga berkeliling ke perairan Pesawaran dan laporan itu rupanya benar, perairan kita kotor sekali. Kemudian di Pahawang, kerusakan bawah laut mencapai 70%. Ini perlu ada penanganan khusus, kalau tidak cepat ditanggapi kurang dari 10 tahun wisata bahari di Pesawaran akan kehilangan wisatawan karena kondisinya yang buruk," katanya.
Dendi juga memerintahkan Dinas Perhubungan melakukan penertiban kapal agar tidak sembarangan memarkir kapal.
"Jangan jadikan sempadan pantai itu sebagai tempat parkir. Pikirkan keselamatan wisatawan yang berenang di area itu. Kalau mereka tidak ingin diatur cabut izinnya. Kami bukan keras, tetapi ingin mengatur ke arah yang lebih baik," ujarnya.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar