Keuangan Syariah Cukup Berkembang di Lampung

Bandar Lampung (Lampost.co) -- BSI Gema Ramadan bersama Baznas terus menggali potensi keuangan syariah di Lampung. Salah satunya lewat diskusi bersama dengan topik menakar potensi keuangan syariah dan keuangan sosial di Lampung.
Dalam diskusi yang digelar di halaman Islamic Center Lampung itu, diketahui pertumbuhan perekonomian dan keuangan syariah di Lampung melampaui target dalam tiga tahun terakhir.
"Jadi 3 tahun terakhir di Lampung terutama perbankan melebihi target diangka 2 digit. Desember 2022 lalu, pertumbuhan pembiayaan bank umum syari'ah diangka 26% untuk di BPR Syariah 16%," kata Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto, Selasa, 11 April 2023.
BACA JUGA: OJK Berikan Edukasi Keuangan di Acara Gema Ramadan BSI Bersama Baznas Lampung
Pertumbuhan itu menjadi salah satu bukti masyarakat mulai banyak yang menggunakan produk keuangan syariah di Lampung.
"Semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk syariah, sampai awal 2023 ada dua entitas yang masuk, yaitu Bank DKI Syariah dan BTN Syariah," kata dia.
BACA JUGA: SMKN 6 Bandar Lampung Meriahkan Lomba BSI Gema Ramadan Bersama Baznas Lampung
Hadirnya dua entitas itu menandakan Lampung memiliki potensi cukup tinggi untuk perkembangan perbankan dan keuangan syariah. Keduanya juga dapat menjadi alternatif untuk masyarakat memilih.
"Pasar dari produk dan layanan bank syariah ini sangat besar di Lampung. Namun, sayangnya masih ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti tingkat literasi masyarakat mengenai keuangan syariah yang masih sangat rendah," kata dia.
Berdasarkan kajian literasi masyarakat mengenai keuangan syariah hanya diangka 47% dari tingkat inklusi 83%. Bahkan, literasi perbankan Syariah baru mencapai 9%.
"Kalau ada 100 orang, yang paham mengenai perbankan syariah itu hanya 9 orang saja. Masih sangat jauh targetnya dari nasional. Untuk itu diperlukan edukasi dan sosialisasi mengenai pengertian, perkembangan keuangan, dan perbankan syariah," kata dia.
Selain itu, isu strategis lainnya yakni sumber daya manusia (SDM) yang hingga saat ini masih menganggap produk konvensional dan syariah adalah sama.
"Jadi hingga saat ini banyak masyarakat yang menganggap produk bank konvensional dan syariah itu sama. Padahal dalam pratiknya berbeda, manfaatnya yang sama," kata dia.
Untuk mendorong peningkatan literasi dan SDM itu, OJK terus melakukan gerakan-gerakan yang bertujuan memberikan edukasi mengenai penerapan hingga memunculkan kepercayaan masyarakat terhadap keuangan syariah.
"Kami mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi syariah, jadi kami mendorong masyarakat untuk bertransaksi dengan perbankan syariah. Mulai dari sektor industri halal, seperti pariwisata, dan kuliner, hingga lembaga jasa keuangan sosial, seperti Badan Wakaf Indonesia," kata dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar