#petani#sawah#banjir

Kerugian Petani Akibat Banjir di Lamsel Belum Bisa Dihitung

Kerugian Petani Akibat Banjir di Lamsel Belum Bisa Dihitung
Lahan sawah di Lampung Selatan terendam banjir. Lampost.co/Arman


Kalianda (Lampost.co) -- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Kabupaten Lampung Selatan belum dapat memperkirakan jumlah kerugian dialami petani yang lahan sawahnya terendam banjir. Pasalnya, lahan sawah terendam banjir baru berumur 15-30 hari.

"Jadi belum ada kerugian yang cukup besar. Kalau tanaman padi mengalami puso bagi petani yang ikut Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) akan mendapatkan pergantian dari AUTP. Jika, petani yang tidak ikut AUTP akan dibantu dari Cadangan Benih Daerah (CBD)," ujar Kepala DTPH-Bun Lampung Selatan Bibit Purwanto, Selasa, 28 Desember 2021.

Baca juga: 1.216 Hektare Sawah di Lamsel Terendam Banjir

Menurut dia, jumlah kerugian petani ditaksir sekitar Rp1,5-2 juta per hektare. Karena, umur tanaman padi baru 15 -30 hari. Jadi, petani hanya rugi dari segi benih dan pengolaan lahan sawah saja. Berbeda jika tanaman padi sudah berisi (bunting,red) tentu kerugian petani cukup besar. Sebab, hasil produksi sudah bisa diperkirakan.

"Kalau sekarang kan belum bisa. Karena, untuk perawatan dan pemupukan belum dilakukan terhadap tanaman padi yang baru ditanam," katanya.

Dia menjelaskan nanti setelah 3 -7 hari baru dapat diketahui perkembanganya apakah lahan sawah tersebut puso atau tidak.

"Ya, sabarlah nanti kalau sudah ada perkembangan akan kami beritahu," jelasnya.

EDITOR

Winarko


loading...



Komentar


Berita Terkait