#beritalampung#beritabandarlampung#ekbis#hargaberas

Kenaikan Harga Beras Berpotensi Timbulkan Inflasi

Kenaikan Harga Beras Berpotensi Timbulkan Inflasi
Pedagang beras di Lampung. Dok/Lampost.co


Bandar Lampung (Lampost.co): Pengamat ekonomi Universitas Lampung, Yoke Moelgini menilai kenaikan harga beras di pasaran berpotensi menjadi pemicu terjadinya inflasi yang berakibat pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok lainnya.

Yoke menjelaskan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindarkan, oleh karenanya jika kenaikan harga beras terjadi, maka akan berbuntut pada harga komoditas lainnya.

Yoke mengatakan dengan kenaikan harga beras yang saat ini terjadi, masyarakat harus bisa mengatur pengeluaran untuk membeli kebutuhan pokok yang menjadi skala prioritas.

Baca juga: Kemenkes Kembali Temukan Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Pada Anak

"Beras itu kebutuhan pokok, meskipun naik seribu atau dua ribu, kebutuhan beras harus tetap dipenuhi. Jika ini terus terjadi ya bisa saja terjadi inflasi, dimana orang harus bisa mengatur pengeluaran  untuk membeli kebutuhan pokok yang menjadi skala prioritas seperti beras," ujarnya, Senin, 6 Februari 2023.

Yoke menjelaskan bahwa penyebab dibalik kenaikan harga beras di pasaran dikarenakan terlalu banyaknya permainan harga yang dilakukan oleh para oknum. Padahal menurutnya, kegiatan impor beras yang dilakukan pemerintah seharusnya menjadi suatu upaya stabilisasi harga untuk menurunkan harga komoditas, bukan malah sebaliknya.

"Umumnya impor itu dilakukan dalam upaya untuk mencapai stabilisasi harga supaya harganya stabil, bukan justru malah naik," ujarnya.

Impor beras yang dilakukan oleh pemerintah sebanyak 500.000 ton, menurut Yoke perlu dikaji lebih oleh pihak terkait.

“Biasanya saat beras itu datang (impor), mereka (pedagang) menghabiskan dulu stok yang lama. Kalau menurut pandangan saya beras lama itu seharusnya harganya lebih murah, bukan malah justru lebih mahal," pungkas Yoke.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait