#beritalampung#beritalampungterkini#kemenaglamtim#klaim#kenikanongkoshaji#haji

Kemenag Lamtim Klaim Tidak Ada Gejolak Kenaikan Ongkos Haji

Kemenag Lamtim Klaim Tidak Ada Gejolak Kenaikan Ongkos Haji
Kepala Kantor Kementerian Agama Lampung Timur, Indra Jaya, saat dikonfirmasi Lampost.co, di ruangannya, Jumat, 17 Februari 2023. Lampost.co/Arman Suhada


Sukadana (Lampost.co) – Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Timur mengeklaim tidak ada gejolak di kalangan jemaah calon haji (JCH) terkait kenaikan ongkos haji. Pemerintah menaikkan biaya perjalanan ibadah haji (bipih) menjadi Rp49,8 juta.

Kepala Kantor Kemenag Lamtim, Indra Jaya, mengungkapkan kenaikan Bipih justru sebagai sarana peningkatan pelayanan terhadap para JCH. "Baru-baru ini memang agak ramai terkait dengan pemberitaan kenaikan biaya haji. Kenaikan itu adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap jemaah haji," ujarnya saat dimintai komentarnya, Jumat, 17 Februari 2023.

Dia menyebutkan pada 2019 ongkos haji hampir Rp35 juta. Tahun lalu Rp39—Rp40 juta dan sekarang hampir Rp50 juta.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada gejolak di masyarakat, khususnya Kabupaten Lampung Timur, terkait kenaikan biaya haji," katanya.

Baca juga: Jemaah Merasa Terbebani Kenaikan Biaya Haji

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Lamtim, Liwon, menambahkan kuota haji Lampung Timur untuk 2023 ini 757 jemaah.

"Sejauh ini hingga Jumat, 17 Februari 2023, jemaah calon haji yang sudah melakukan pelunasan 352 orang, sedangkan yang belum melunasi ada 366 orang," ujarnya.

Dia menyatakan 352 jamaah haji yang telah melakukan pelunasan tidak terkena tambahan biaya yang disebabkan kenaikan biaya haji. "Sedangkan 366 jamaah haji yang belum melakukan pelunasan, terkena tambahan biaya Rp23,5 juta. Pelunasan pembayaran biaya jemaah ini belum bisa dilakukan atau masih menunggu karena belum ada instruksi dari pusat terkait perintah pelunasan," katanya.

Selain itu terdapat juga 39 JCH yang menjadi keberangkatan prioritas lansia. "Sejauh ini tercatat yang paling tua umurnya 90 tahun, Mas," ujarnya.

Liwon mengatakan jika ada jemaah haji yang belum bisa berangkat harus mengajukan pengunduran diri dari keberangkatan.  "Saat ini baru tahap kelengkapan administrasi, seperti persiapan paspor. Setelah itu baru kami lakukan persiapan manasik haji di Islamic Center dan di KUA," katanya.

Liwon menerangkan nantinya akan ada tiga pendamping jemaah haji dari Kemenag Lamtim. "Pembimbing ibadah dua orang dan satu orang ketua kloter. Kemungkinan nantinya bareng lagi dengan kabupaten lain karena satu kloter itu 400 JCH," ujarnya.

EDITOR

Muharram Candra Lugina


loading...



Komentar


Berita Terkait