#lionair#penerbangan#kebocorandata

Kebocoran Data Penumpang Lion Air Pelajaran di Era Digital

Kebocoran Data Penumpang Lion Air Pelajaran di Era Digital
Ilustrasi Lion Air. MI/Panca Syurkani.


Jakarta (Lampost.co): Kebocoran data penumpang Malindo Air dan beberapa maskapai di bawah naungan Lion Air Group tentu menimbulkan keresahan. Kebocoran data menyebabkan potensi penyalahgunaan data untuk kegiatan kriminal atau terorisme.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai hal tersebut sebagai pelajaran besar di era digital.

"Ini harus menjadi pembelajaran semua pihak bahwa era digital rentan terhadap perundungan data pribadi milik konsumen," ujar Tulus saat dihubungi Medcom.id, Jumat, 20 September 2019.

Lebih lanjut, Tulus meminta pemerintah dan Lion Air menelusuri lebih dalam penyebab kebocoran data tersebut, apakah disebabkan faktor kelalaian, kesengajaan, atau ada pihak ketiga yang membocorkan.

"Jika faktor kelalaian apalagi kesengajaan, maka harus ada sanksi keras oleh pemerintah baik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), atau polisi," kata dia.

Hingga saat ini, Lion Air Group belum bisa memastikan berapa kerugian akibat kebocoran data tersebut. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menuturkan, telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut. "Termasuk bersama Kemkominfo," imbuhnya.

Sejauh ini, Lion Air Group memastikan data penumpang asal Indonesia aman. "Jika ada bukti mengenai kebocoran data, segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan," kata Danang.

Data Penumpang Lion Air Diduga Bocor

EDITOR

medcom.id


loading...



Komentar


Berita Terkait