#beritalampung#beritalambar#stunting#giziburuk

Kasus Balita Stunting di Lampung Barat Turun 4,45 Persen

Kasus Balita Stunting di Lampung Barat Turun 4,45 Persen
Ilustrasi. Foto: Google Images


Liwa (Lampost.co): Kasus balita yang mengalami stunting di Lampung Barat di 2022 menurun secara signifikan dibanding jumlah balita stunting 2021. Penurunan mencapai 4,45%.

Kepala Dinas Kesehatan Lambar dr Widyatmoko Kurniawan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Erna Yanti menjelaskan, jumlah kasus stunting berdasarkan Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) bulan timbang Agustus 2022, di Lambar yakni mencapai 6,49% dari 19.007 balita yang diukur.

Sementara tahun 2021 bulan timbang Agustus, angka balita kasus stunting di Lambar mencapai 10,94% dari 13.149 balita yang diukur.

Baca juga: Kemendikbudristek Janji Hapus Dosa Besar Kekerasan Seksual di Ranah Pendidikan

"Hal itu dipastikan kasus stunting tahun 2022 telah menurun secara siginifkan. Melihat data itu, maka penurunan kasus stunting di Lambar tahun 2022 mencapai 4,45%. Penurunan kasus stunting secara signifikan itu tentunya tidak terlepas dari berbagai program dan upaya yang telah dilaksanakan," katanya, Rabu 11 Januari 2023.

Menurutnya dengan menurunnya data kasus stunting secara signifikan itu, menunjukkan bahwa saat ini rata-rata anak balita di Lambar sudah sehat dan status gizinya pun sudah baik.

Berdasarkan data itu, lanjut dia, maka dapat dipastikan bahwa program penanganan kasus stunting di Lambar telah berhasil. Hal itu terbukti bahwa tahun 2022 angka stunting telah menurun hingga 4,45% dibanding tahun 2021.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya pada tahun 2023 ini tetap akan melaksanakan program penanganan kasus stunting secara berkelanjutan melalui kegiatan intervensi.

"Seperti pada tahun sebelumnya, program penanganan dan pencegahan stunting itu masih akan dilaksanakan secara kontinu. Adapun program penanganan yang akan dilakukan untuk mendukung intervensi secara spesifik adalah berupa pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita," kata dia

"Kemudian pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil, pemberian vitamin A untuk bayi dan balita, dan ibu nifas serta mineralmix untuk kasus gizi buruk," pungkasnya.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait