#beritalampung#beritalampungterkini#gempaturkisuriah#jumlahkorban#korbanmeninggal#gempabumi

Jumlah Korban Meninggal Gempa Bumi Turki-Suriah 46 Ribu Orang

Jumlah Korban Meninggal Gempa Bumi Turki-Suriah 46 Ribu Orang
Tanda X berwarna merah terlihat di reruntuhan bangunan yang sudah ditelusuri tim penyelamat di Antakya, Turki, Sabtu, 18 Februari 2023. Sameer Al-Doumy/AFP


Ankara (Lampost.co) -- Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 hingga kini sudah mencapai lebih dari 46 ribu orang. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyaknya orang hilang dan dalam pencarian tim penyelamat.

Mengutip dari laman The Globe and Mail, Minggu, 19 Februari 2023, sekitar 345 ribu apartemen di Turki hancur dan rata dengan tanah. Ada kekhawatiran masih banyak korban terjebak di reruntuhan bangunan dan peluang hidup mereka semakin tipis karena sudah 12 hari berlalu sejak gempa perdana.

Ketika Turki berupaya menangani salah satu bencana alam terburuknya, kekhawatiran tumbuh terkait nasib para korban gempa di Suriah. Program Pangan Dunia (WFP) menekan pihak berwenang di barat laut Suriah untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut demi memperlancar penyaluran bantuan kemanusiaan.

Baca juga: WNI yang Jadi Korban Meninggal Gempa Turki Bertambah Dua Orang 

Dua belas hari setelah gempa melanda, para pekerja dari Kirgistan mencoba menyelamatkan satu keluarga asal Suriah yang terdiri dari lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di Kota Antakya di selatan Turki.

Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayahnya selamat, tetapi anak itu kemudian meninggal karena dehidrasi, kata tim penyelamat. Satu kakak perempuan dan saudara kembar juga meninggal dunia.

"Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini, satu jam lalu. Ketika kami menemukan orang-orang yang masih hidup, kami selalu bahagia," kata Atay Osmanov, seorang anggota tim penyelamat.

Sepuluh ambulans menunggu di jalan terdekat yang ditutup demi mempercepat upaya penyelamatan.

Para pekerja meminta keheningan total dan semua orang berjongkok atau duduk saat tim naik lebih jauh ke atas puing-puing bangunan tempat keluarga itu ditemukan. Keheningan diperlukan untuk mendengarkan suara korban dengan menggunakan detektor elektronik.

Saat upaya penyelamatan berlanjut, seorang pekerja berteriak ke reruntuhan, "Tarik napas dalam-dalam jika Anda bisa mendengar suara saya."

Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), Yunus Sezer, mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan masih berlanjut, namun sebagian besarnya akan dihentikan pada Minggu malam ini.

Korban tewas akibat di Turki mencapai 40.642, sementara di Suriah lebih dari 5.800. Untuk Suriah, angka korban tidak berubah selama berhari-hari.

EDITOR

Muharram Candra Lugina


loading...



Komentar


Berita Terkait