#haji#lampura#lampung#kemenag

Jemaah Lampura Menghilang 4 Hari, Kemenag: Mengaku Dihipnotis

Jemaah Lampura Menghilang 4 Hari, Kemenag: Mengaku Dihipnotis
Jemaah haji yang sempat hilang asal Lampung Utara atas nama Endang Yunita Suryani berhasil pulang ke tanah air, Senin, 24 Juli 2023. (Foto: Dok. Kemenag Lampung)


Bandar Lampung (Lampost.co) – Kanwil Kemenag Lampung mengungkapkan alasan seorang jemaah haji asal Lampung Utara dari Kloter JKG-41 yang menghilang sekitar 4 hari. Jemaah bernama Endang Yunita Suryani mengaku terkena hipnotis oleh orang tidak dikenal.

Untungnya yang bersangkutan berhasil ditemukan. Karena hal tersebut Endang telat pulang dan ikut kepulangan bersama jemaah kloter JKG-49 asal Bandar Lampung dan Tanggamus.

Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Puji Raharjo mengatakan barang pribadi milik Endang hilang seperti gawai dan uang tunai sejumlah Rp6 juta. "Jadi selama hilang 4 hari beliau tidak ingat apapun," kata Puji saat diwawancarai, Senin, 24 Juli 2023.

Ia juga menyampaikan bahwa jemaah atas nama Endang Yunita Suryani saat tiba di Asrama Haji Provinsi Lampung, Senin, 24 Juli 2023 pukul 19.00 WIB, langsung dipulangkan ke kediamannya di Lampung Utara.

"Saya ingin menyampaikan Ibu Endang Yunita Suryani yang kemarim dilaporkan hilang kini sudah bisa pulang ke tanah air bersama kloter JKG-49. Kemudian baru saja bu Endang dijemput oleh keluarganya dan langsung dibawa di kediamannya di Lampung Utara," kata Puji.

Ia menjelaskan Endang tidak dihadirkan di depan awak media karena untuk memberi kesempatan kepada yang bersangkutan agar dapat berkumpul bersama dan menikmati privasi. "Sehingga bisa memulihkan dan memberikan kebahagian keluarga. Sengaja nggak kami hadirkan ke rekan-rekan media supaya yang bersangkutan bisa beristirahat," kata dia.

Puji memastikan kondisi Endang saat ini dalam keadaan sehat dan tidak memiliki masalah ingatan apapun. "Komunikasinya dalam bahasa Indonesia lancar dan Alhamdulilah masih mengenal keluarga," kata dia.

Puji menyebut hal ini wajar dikarenakan banyak jemaah awam dan polos ketika bepergian jauh dari tempat tinggalnya. "Ini gejala psikologis yang wajar dari orang yang jauh dari tempat tinggalnya dan tempat baru yang memungkinkan terhipnotis," kata dia.

EDITOR

Deni Zulniyadi


loading...



Komentar


Berita Terkait