Israel Serang Jemaah yang Sedang Ibadah di Masjid Al-Aqsa

Yerusalem (Lampost.co) -- Kepolisian Israel menyerang puluhan jemaah yang sedang beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sebelum fajar, Rabu, 5 April 2023. Serangan itu melukai tujuh orang.
Kelompok Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan korban luka dalam serangan Israel, tetapi tidak merinci jumlahnya. Dalam sebuah pernyataan pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai Masjid Al-Aqsa.
"Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur’an). Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya," kata seorang wanita tua di luar kompleks Masjid Al-Aqsa.
BACA JUGA: 17 Tahun Dibui, Tahanan Tertua Palestina Bebas
Ketegangan meningkat di Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama berbulan-bulan. Ada kekhawatiran kekerasan lebih lanjut di tengah festival keagamaan, yaitu ibadah puasa Ramadan dan Hari Raya Paskah Yahudi.
Sejumlah kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru Israel terhadap jamaah Masjid Al-Aqsa, sebuah peristiwa yang sebagai kejahatan.
BACA JUGA: Palestina Minta Perlindungan DK PBB Lawan Israel
"Kami memperingatkan (Israel) agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Yordania, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Yerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan Israel.
Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir menyerukan penghentian segera serangan terang-terangan Israel terhadap jamaah Masjid Al-Aqsa.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar