#kesehatan#daunkelor#mafaat

Ini Segudang Manfaat Daun Kelor buat Kesehatan

Ini Segudang Manfaat Daun Kelor buat Kesehatan
Daun kelor si kecil banyak manfaatnya. (Foto:Dok.Lampost.co)


Bandar Lampung (Lampost.co)--Dunia tak selebar daun kelor. Pepatah jadul itu memilih daun kelor yang berdimensi kecil, yang belakangan ternyata memiliki segudang manfaat buat kesehatan. Dan hal itu belum banyak yang mengetahuinya.

Daun kelor bernama latin Moringa oleifera, merupakan tanaman tropis dengan ciri fisik berwarna hijau sampai hijau kecoklatan. Bentuknya kecil dan oval seperti telur dengan tepi daun yang rata.

Tanaman ini kerap dipakai sebagai obat herbal atau obat tradisional. Manfaat yang paling umum adalah membantu meningkatkan dan melancarkan produksi air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui. Ya, beningan daun kelor ini setara dengan daun katuk yang diyakini mampu menambah ASI.

Baca Juga:9 Manfaat Gula Aren untuk Kesehatan Tubuh

Namun, berdasarkan hasil penelitian, ternyata daun kelor kaya nutrisi berupa kalori, protein, karbohidrat, zat besi, magnesium, kalium, dan asam folat. Juga mengandung vitamin A, B, dan C.

Apa saja manfaat daun kelor untuk kesehatan itu:

* Mengurangi peradangan atau inflamasi 
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Ini merupakan mekanisme perlindungan yang penting, tetapi berpotensi menimbulkan menjadi masalah jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga:5 Manfaat Sawi Putih Bagi Tubuh

Dalam studi berjudul Immunosuppressive activity of ethanolic extract of seeds of Moringa oleifera Lam. in experimental immune inflammation dalam Bioorganic & Medicinal Chemistry menyebutkan, kandungan isothiocyanate dalam daun kelor mampu mengatasi peradangan dalam tubuh.
Isothiocyanate sendiri merupakan senyawa antiinflamasi yang terdapat pada daun polong dan biji kelor. Meski mampu mengatasi perangan, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan manfaat ini.

* Menurunkan kadar gula darah
Manfaat daun kelor selanjutnya adalah menurunkan kadar gula darah. Cara kerjanya dengan meningkatkan efektivitas kerja dari hormon insulin guna mencegah resistensi insulin. Terkait manfaat ini, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

* Menangkal radikal bebas

Kandungan tinggi antioksidan di dalam daun kelor mampu meruntuhkan radikal bebas. Jika kadar radikal bebas berlebihan dalam tubuh, kondisi ini bisa menyebabkan stres oksidatif yang berdampak pada penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

* Memelihara fungsi dan kesehatan otak
Kandungan antioksidan di dalam daub kelor mampu bekerja menurunkan risiko tubuh dari ancaman penyakit Parkinson dan Alzheimer seiring dengan berjalannya waktu. 

* Mengontrol tekanan darah

Kandungan kalium di dalam daun kelor mampu mengontrol tekanan darah dalam tubuh. Tak hanya itu, nutrisi tersebut juga efektif menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga dapat mencegah risiko terjadinya hipertensi.

* Menghambat perkembangan sel kanker
Ekstrak kulit batang dan daun kelor yang mengandung antioksidan efektif membantu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada tubuh. Jenisnya, termasuk kanker usus besar, pankreas, dan payudara.

* Mencegah penuaan dini 
Antioksidan seperti flavonoid dan polifenol bekerja dengan memerangi kerutan dan membuat kulit tampak lebih awet muda. Kedua senyawa tersebut memiliki efek antiinflamasi yang mampu mencegah tanda penuaan dini.

* Melancarkan pencernaan

Manfaat daun kelor ini terjadi berkat kandungan serat larut dan tidak larut di dalamnya. Serat larutnya akan larut dalam air dan berubah menjadi gel. Ini dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Sementara serat tidak larutnya bekerja dengan menambah volume tinja, sehingga lebih mudah ketika melewati saluran pencernaan. Ini dapat menurunkan risiko sembelit atau susah buang air besar.

* Meningkatkan kolesterol baik
Kadar kolesterol baik berperan dalam mencegah penyakit jantung. Asupannya bisa kamu dapatkan dari daun kelor. Cara kerjanya dengan menurunkan lemak dan mencegah penumpukan plak di dinding arteri.

Daun kelor juga efektif menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh yang menjadi pemicu sakit jantung. Hal tersebut tertuang studi berjudul The in vitro and ex vivo antioxidant properties, hypolipidaemic and antiatherosclerotic activities of water extract of Moringa oleifera Lam. leaves dalam Journal of Ethnopharmacology.

Dalam jurnal itu menyebutkan, penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan, penurunan kadar kolesterol sebanyak 50 persen dalam waktu 12 minggu. Senyawa di dalam daun kelor bekerja dengan mengurangi pembentukan plak aterosklerotik sebanyak 86 persen. 

* Menjaga kesehatan hati
Bagi pengidap tuberkulosis, daun kelor bekerja dengan mempercepat perbaikan sel hati. Daunnya memiliki konsentrasi polifenol yang tinggi, sehingga dapat melindungi hati dari kerusakan oksidatif. Selain itu, tanaman herbal ini juga berperan penting dalam meningkatkan kadar protein di hati.

* Meningkatkan kesehatan tulang

Manfaat daun kelor yang terakhir adalah meningkatkan kesehatan tulang. Kegunaan ini berasal dari kandungan tinggi kalsium dan fosfor di dalam tanaman herbal. Keduanya mampu meningkatkan kesehatan tulang dengan memerangi radang sendi dan mempercepat proses penyembuhannya.

Ada lagi tanaman herbal yang terbukti efektif dalam membantu mengatasi masalah kesehatan. Namanya sambiloto. Klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut “7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Sambiloto Bagi Tubuh”.

Cara Mengkonsumsi Daun Kelor 

Cara mengonsumsi yang tepat bisa memaksimalkan fungsi tanaman herbal ini dalam tubuh. Pertama-tama, petik daun kelor yang masih muda dan segar. Pastikan bentuk daun sempurna, tanpa bercak kecoklatan atau kekuningan.

Lalu, rendam daun dalam air bersih, kemudian keringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, tumbuh atau blender hingga teksturnya berubah menjadi bubuk halus. Pindahkan ke dalam wadah bersih dan tertutup. 

Saat ingin menikmatinya, cukup ambil 1 sampai 2 sendok teh daun dan seduh dengan air panas. Untuk memperkaya rasa, bisa menambahkan madu dan perasan lemon. 
Konsumsi daun kelor ini dijarak selang sehari atau 3 kali seminggu. Tak dianjurkan dikonsumsi setiap hari.

EDITOR

Sri Agustina


loading...



Komentar


Berita Terkait