#prajurit#perbatasan#Indonesia

Ini Cerita Prajurit TNI Penjaga Perbatasan Indonesia

Ini  Cerita Prajurit TNI Penjaga Perbatasan Indonesia
Foto Istimewa


Menjadi prajurit TNI memang tidak mudah. Selain diwajibkan memiliki keterampilan militer dan disiplin tinggi, mereka juga harus siap untuk ditugaskan di mana pun, baik itu ke daerah konflik ataupun ke daerah pinggiran Indonesia untuk menjaga perbatasan wilayah Republik Indonesia.

Prajurit TNI dari Batalion 143/Tri Wira Eka Jaya Sertu Sibarani, bermarkas di Natar, Lampung Selatan, yang saat ini bertugas di wilayah timur Papua, menceritakan pengalamannya.

Ia menjelaskan prajurit penjaga perbatasan Indonesia harus siap fisik serta mental untuk dapat melalui tantangan saat menjalankan tugasnya. Jauh dari keluarga adalah hal yang pasti akan dialami para prajurit TNI, dengan mereka harus bertugas ke luar kota.

Selain harus berpisah dengan keluarga terkasihnya dalam waktu yang cukup lama, ia juga sempat kesulitan untuk melakukan kontak dengan keluarganya dikarenakan sarana telekomunikasi yang minim. Kemudian, kendala lainnya masih ada jalan yang sangat sulit di lewati kendaraan.

Di Desa Galangan, Kampung Subur, dan Kampung Aiwat, Kabupaten Baven Digoel, pada saat mendapat bantuan logistik yang akan didistribusikan ke pos-pos, anggota TNI harus melalui jalan darat yang kondisi jalannya rusak parah. 
“Tapi kami tetap semangat apa pun kendalanya, demi menjaga NKRI,” ucap Sertu Sibarani, Selasa (15/1/2019).

EDITOR

Delima Natalia Napitupulu*


loading...



Komentar


Berita Terkait