#beritalampung#beritabandarlampung#difteri#kesehatan

IDI Lampung Imbau Masyarakat Waspadai Penularan Difteri

IDI Lampung Imbau Masyarakat Waspadai Penularan Difteri
Ilustrasi difteri. Foto: Antaranews.com


Bandar Lampung (Lampost.co): Difteri merupakan penyakit yang menular. Penyebaran dari penyakit ini dapat melalui bersin dan batuk. Kesadaran masyarakat untuk memakai masker sangat penting untuk dilakukan.

"Difteri ini penyakit menular, penularannya bisa lewat batuk dan juga bersin," ujar Anggota Dewan Pakar Ikatan Doktor Indonesia (IDI) Lampung, dr. Boy Zaghlul Zaini, kepada Lampost.co, Kamis, 9 Maret 2023.

dr. Boy mengimbau masyarakat untuk melakukan imunisasi pada anak serta menjaga daya tahan tubuh dengan asupan makanan yang bergii seimbang. Pasalnya menurut dr. Boy, difteri dapat menyerang anak karena daya tahan tubuh yang lemah.

"Imunisasi untuk menjaga daya tahan dan menjaga kebersihan. Ketika ada tetangga atau teman yang batuk pilek jangan dekat-dekat," imbaunya.

Baca juga: Blangikhan, Tradisi Masyarakat Lampung Menyiapkan Diri Sambut Ramadan

Difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria. Yang menjadi ciri khas dari difteri ini, menurut dr Boy ditandai dengan adanya selaput bernama pseudomembran pada dinding tenggorokan.

"Kalau kita buka mulut pada dinding belakangnya itu ada seperti selaput dan itu kalau disentuh akan berdarah," ujarnya.

Dirinya menerangkan untuk memastikannya apakah seseorang terkena difteri harus melalui serangkaian pengujian klinis. 

"Terkena difteri itu tidak bisa tiba-tiba dia pasti tertular dari dari orang. Jadi kalau betul kasus di Lampung Barat itu difteri, maka harus dicari dia tertular dari mana," kata dia.

Orang yang terkena difteri umumnya, menurut dr Boy, akan mengalami batuk secara terus menerus, demam tinggi diikuti kejang-kejang, serta sakit tenggorokan.

"Yang paling utama itu sakit ketika menelan karena kalau dibuka mulutnya ada semacam selaput, dan itu kalau tersentuh akan berdarah," katanya.

Pasien dengan kasus difteri harus mendapat perawatan khusus dan terpisah dari pasien lain dengan ditempatkan pada ruang isolasi difteri khusus. Difteri umumnya dialami oleh anak-anak, meskipun dalam beberapa kasus menyerang orang dewasa, tapi angkanya sangat kecil.

"Dia (pasien) harus di offname di rumah sakit tidak bisa dirawat di rumah. Karena dia harus dipisahkan dari yang lain.
Orang dewasa bisa kena tapi jarang, karena biasanya difteri ini menyerang anak kecil," katanya.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait