IDI Ingatkan Masyarakat Jaga Kebersihan untuk Mencegah Malaria

Bandar Lampung (Lampost.co): Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan untuk cegah berkembang biaknya nyamuk anopheles yang membawa penyakit malaria.
Ketua Bidang Kajian, Penanggulangan, Penyakit, dan Mitigasi Bencana IDI Wilayah Lampung dr. Aditya mengatakan penyakit malaria menjadi endemi terlebih di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan laut atau daerah pesisir.
Menurutnya, malaria berhinggap di daerah-daerah yang dekat dengan laut. "Memang di pemerintah itu ada program eliminasi malaria, memang sudah digaungkan sejak lama, akan tetapi malaria masih tetap ada di Provinsi Lampung," katanya, Jumat, 18 November 2022.
Apabila seseorang terkena nyamuk anopheles, kata dia, penyakit malaria tidak akan langsung dialami begitu digigit nyamuk anopheles, karena ada masa inkubasi selama 9-40 hari. Saat seseorang sudah mengalami penyakit malaria akan timbul gejala yang mirip gejala infeksi pada umumnya, yang salah satunya adalah demam tinggi.
Baca juga: Bocah di Sukadanaham Tewas Terseret Arus Selokan saat Hujan Deras
"Namun demam tinggi karena malaria berlangsungnya dua hari sekali, hari ini demam, hari esoknya tidak demam, dan hari esoknya demam lagi," ujarnya.
Kalau malaria dibiarkan akan menyebabkan komplikasi, seperti shock, kejang, kencing berwarna teh, dan tidak bisa kencing atau bisa kencing tapi kencingnya sedikit sekali. "Bahkan bukannya tidak mungkin, kalau malarianya sudah komplikasi akan menyebabkan meninggal dunia," kata dia.
Karena penyakit ini melibatkan nyamuk anopheles, ia menyampaikan yang diutamakan adalah pembersihan sarang nyamuk (PSN).
"PSN di tempat kita seperti bagaimana menjaga lingkungan dan tidak menjadi tempat berkumpulnya nyamuk. Nyamuk anopheles itu kan senangnya tinggal di air selokan yang jorok, yang utama itu kita perlu bersihkan lingkungan kita kalau tidak mereka akan berkembang biak," pungkasnya.
EDITOR
Adi Sunaryo
Komentar