#pekerjamigran#tki#BP2MI#PMI

Duka dan Asa Pekerja Migran Asal Way Kanan Yang Terdampar di Turki

<i>Duka dan Asa Pekerja Migran Asal Way Kanan Yang Terdampar di Turki</i>
Yuli menutup wajahnya dan terharu karena dia kini sudah tiba di kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandar Lampung, Rabu, 27 April 2022. (Lampost.co/Atika Oktaria)


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sembari terus menghapus air mata yang mengalir di pelupuk mata, Yuli Winata, pemuda asal Waykanan ini terbata-bata saat menceritakan kronologi dia bisa sampai ke Istanbul, Turki. 

Pria berkaos putih yang dibalut jaket hitam dan celana jin biru itu tampak tidak bergairah. Pundaknya terus membungkuk saat tiba di kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandar Lampung. 

Haru, bahagia, dan sedih, semua bercampur baur. Dia tak menyangka kembali menginjak tanah air, khususnya sampai di Provinsi Lampung, tempat kelahirannya. 

"Saya tidak bisa berkata-kata, saya benar-benar bererima kasih dengan pemerintah. Dalam hal ini BP2MI, dinas, dan kepolisian yang membantu saya dan rekan-rekan bisa pulang di Lampung," katanya seraya menyeka air mata, Rabu, 27 April 2022. 

Yuli terbayang dengan kesengsaraannya selama tinggal di Turki. Perasaan itu terus menghantuinya hingga kini. Sejak Desember 2021, dia terpaksa menelan pil pahit kehidupan karena janji palsu sebuah agency

"Bayangkan, saya selama di Turki makan sehari sekali. Kalau lapar dan tak ada uang saya bawa tidur. Dengan begitu, harapannya, saya bisa menahan rasa lapar," ujar Yuli sambil menghela napas panjang.

Sembari mengisi lembaran data pribadinya, Yuli terlihat bersemangat ketika dikabari segera dipulangkan ke kampung halamannya di Waykanan. Harapannya timbul. Yuli bisa bercengkerama kembali bersama keluarga. 

"Saya masih mengharapkan uang yang saya keluarkan sebesar Rp33 juta untuk bisa diberangkatkan ke Polandia dan bekerja di perusahaan pengepakan daging dan tomat dengan janji gaji Rp13 hingga 16 juta per bulan bisa dikembalikan," harapnya.

EDITOR

Wandi Barboy


loading...



Komentar


Berita Terkait