Harga Cabai Melonjak, Petani di Liwa Sumringah

LIWA (Lampost.co)-- Harga panen cabai yang saat ini kian melonjak membuat sejumlah petani cabai di Liwa khususnya terlihat sumringah.
Salah satunya dialami oleh Murdajaya (60) warga Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Minggu (13/6), yang saat ini tengah mengalami masa panen cabai rawit di kebun miliknya.
Meskipun harga cabai rawit memiliki selisih dengan harga cabai merah dan cabai caplak tetapi harga cabai rawit juga tidak kalah jauh dengan harga cabai lainya. Karena harga cabai rawit saat ini masih bertengger di harga Rp59 ribu per kg.
Ia mengaku sangat bersyukur karena ditengah panen kini harga cabai terus mengalami peningkatan. Setelah pensiun dari PDAM Limau Kunci Liwa beberapa tahun lalu, ia mengaku mulai mencari kesibukan lainya yaitu dengan cara menggeluti usaha tani.
Untuk dapat melaksanakan usaha taninya itu, ia menyewa lahan seluas 1.600 m² yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Kemudian lahan itu digarap salah satunya ditanami cabai rawit.
Sejak menyewa lahan ini, ia mengaku sudah dua kali menanam cabai rawit. Namun dua kali menanam, dua kali menjalani masa panen ia mengaku bersyukur karena dua kali pula ia mendapat harga yang menguntungkan.
Menurutnya, dengan harga cabai yang tinggi saat ini petani bisa menikmati hasil karena harganya juga bisa sepedas cabainya. Ia berharap harga bisa terus memihak kepada petani sehingga petani tidak selalu merugi.
Ia mengaku, saat ini harga cabai terus melonjak. Jika pekan lalu harga cabai ditingkat petani masih berkisaran Rp50 ribu/kg, beberapa hari ini di petani terus meningkat menjadi Rp54-59 ribu/kg khusus cabai rawit.
Satu kali panen dari lahan seluas 1.600m² ini ia menghasilkan sekitar 170kg dengan masa panen bisa mencapai 10-12 kali panen bergantung dengan perawatan. Ia berharap masa panen cabai rawit miliknya ini bisa sampai lebaran Idul Adha mendatang.
"Kemarin masih Rp54 ribu, hari ini sudah Rp59 ribu/kg untuk cabai rawit. Sementara untuk cabai merah tentu juga ikut naik lagi tapi saya tidak punya cabai merah," kata dia.
Modal Tanam
Menurutnya, untuk menanam cabai rawit dengan lahan seluas empat rantai itu, ia harus mengeluarkan modal awal sekitar Rp8 juta lebih. Panen pertama sampai kelima dengan harga rata-rata Rp15 ribu/kg, ia mengaku modal awalnya sudah kembali. Sehingga panen saat ini tinggal keuntungannya saja.
Menanam cabai jika harganya seperti sekarang ini, untungnya sangat besar dan petani pasti semangat dan sumringah. Namun jika harganya anjlok, sebaliknya petani hanya bisa gigit jari.
"Kalau harga sedang anjlok, jangankan untung, modal saja gak bisa kembali tapi jika harga sedang bagus seperti ini maka petani mendapat untung banyak," kata dia.
EDITOR
Dian Wahyu K
Komentar