Harapan Jaya Pesawaran Diresmikan Jadi Desa SIGER

Pesawaran (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan segala upaya dalam rangka percepatan penurunan angka stunting yang menjadi program prioritas mulai dari pemerintah pusat sampai di daerah.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, pihaknya bersama dengan OPD terkait telah membuat program Desa Model Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) serta konvergensi penanganan dan pencegahan stunting di 15 kabupaten/kota yang diberi nama desa SIGER (bebas stunting, peduli anak, dan ramah perempuan).
"Desa model ini, diharapkan akan menjadi contoh ideal kelembagaan atau kegiatan yang seyogyanya ada di dalam suatu desa sebagai satuan unit pemerintah terkecil. Pada 2022 Desa SIGER untuk Kabupaten Pesawaran kami tetapkan di Desa Cipadang dan tahun ini, kami kembali meresmikan di Desa Harapan Jaya," ujarnya saat menghadiri pelaksanaan bakti sosial kolaborasi percepatan penurunan stunting di Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan dalam rangka HUT Provinsi Lampung, Selasa, 11 April 2023.
Dirinya mengatakan, bahwa menurunkan angka stunting tidak cukup hanya pada sektor kesehatan saja, namun perlu keterlibatan lintas sektor dan masyarakat secara konvergen, sehingga semua saling bahu membahu dalam mengentaskan stunting di Lampung.
"Pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam percepatan penurunan angka stunting di tanah air. Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Oleh sebab itu pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas rencana pembangunan Daerah dan serius mengupayakan penurunan stunting ditahun 2024 sebesar 14%," ujar dia.
Lakukan Penelusuran
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona memerintahkan kepada seluruh kepala UPT Puskesmas di 11 kecamatan yang ada, untuk dapat mengimbau para bidan desa dan petugas gizi puskesmas bersama-sama dengan kader di masing-masing desa untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting.
"Dengan adanya pengecekan secara rutin, tentunya dapat membantu kita dalam mendeteksi dini dan melakukan penangan kepada balita yang berpotensi stunting," kata dia.
Menurutnya, dengan tingkat prevalensi stunting yang tinggi, perlu adanya kerja sama dan pencocokan program, baik dari pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan dan desa, serta pihak-pihak individu, seperti komunitas, CSR, lembaga donor maupun swasta, untuk bersatu dalam menanggulangi stunting di Bumi Andan Jejama.
"Sesuai dengan strategi nasional dalam penanggulangan stunting, telah ditetapkan 5 pilar pencegahan stunting, antara lain pertama Komitmen dan visi kepemimpinan, kedua kampanye nasional dan komunikasi perubahan prilaku, Ketiga konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa, keempat ketahanan pangan dan Gizi, dan kelima, pemantauan dan evaluasi secara rutin, itu yang harus kita tetapkan apabila ingin angka stunting di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran menurun," katanya.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar