Gubernur Ridho Gelontorkan 3.000 Ton Beras Medium untuk Stabilkan Harga

BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo memerintahkan Dinas Perdagangan Provinsi Lampung dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memakai 3.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) untuk mengatasi naiknya harga beras medium dari patokan harga Rp8.100 per kg. Selain naik, beras medium mulai menghilang dari pasar retail modern dalam dua bulan terakhir.
"Provinsi Lampung surplus beras hingga 1,2 juta ton. Saya meminta agar Satgas Pangan dapat menstabilkan harga beras medium yang banyak dibutuhkan masyarakat agar harganya tidak naik dan harus tersedia di pasar retail modern," kata Gubernur Ridho, Rabu (29/11/2017).
Khusus Lampung, Gubernur Ridho meminta harga beras medium lebih murah dari harga nasional Rp8.100 per kg menjadi Rp8.000 per kg. Pertimbangannya, Lampung masih surplus dan cadangan beras cukup hingga Maret 2018.
Untuk itu, mulai Selasa (28/11/2017) hingga 31 Desember 2017, Gubernur meminta Dinas Perdagangan, Perum Bulog, dan Satgas Pangan Polri menggelar operasi pasar di daerah yang harganya mulai bergejolak.
"Saya mendapat laporan di beberapa wilayah Lampung, beras medium tidak lagi dijual. Bahkan, di beberapa retail modern hanya menjual beras premium. Tentu ini memberatkan masyarakat untuk mendapat beras medium. Padahal, kita sudah bersusah payah meningkatkan produksi beras hingga surplus, tapi masyarakat tidak mendapat beras medium," kata Ridho.
Atas kondisi tersebut, Gubernur Lampung mengeluarkan Surat Perintah Nomor 500/221/04/2017 tertanggal 21 November 2017 kepada Perum Bulog Divre Lampung untuk menggelar operasi pasar. Operasi tersebut langsung kepada masyarakat, rumah pangan kita (RPK), dan pedagang yang mendapat rekomendasi dari Dinas Perdagangan.
Fenomena menghilangnya beras medium, menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia, sejak Pemprov Lampung mewajibkan produsen beras dalam kemasan meregistrasi produknya pada 1 September 2017. "Hasil sidak dan kunjungan ke beberapa pasar retail modern cenderung tidak mau lagi menjual beras medium. Demikian halnya di pasar tradisional, harga beras medium merangkak naik dari patokan Rp8.100 per kilo menjadi Rp9.400 per kilo," ujar dia.
Temuan lapangan itu, lanjut Ferynia, menjadi dasar terbitnya surat Gubernur Lampung untuk menstabilkan harga beras. Dia menegaskan operasi pasar tersebut bukan karena Lampung kekurangan beras, melainkan untuk mengembalikan harga sesuai ketentuan yakni beras medium Rp8.100/kg. "Namun, khusus operasi pasar harganya kita turunkan Rp8.000/kg," kata Ferynia.
EDITOR
K10 (native)
Komentar