Gubernur Arinal Masuk 9 Gubernur Berkinerja Positif di Mata Publik

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi masuk dalam sembilan Gubernur se-Indonesia yang Berkinerja Positif di Mata Publik. Arinal masuk bersama delapan Gubernur lainnya, diantaranya Gubernur Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Riau Syamsuar, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Tengah.
Dalam penilaian yang digelar Nawacita TV tersebut, Arinal dinilai berhasil karena beberapa program utamanya selama menjadi Gubernur menjalankan program diantaranya sektor pertanian terus meningkat, meski pandemi covid-19.
Sementara itu Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, kepada Lampost.co, Sabtu, 2 Oktober 2021, mengatakan bahwa banyak sektor tumbuh positif di Bumi Lampung.
"Sektor pertanian Lampung tumbuh positif dengan besaran produksi padi 2020 mencapai 2,65 juta ton gabah kering giling atau meningkat 22,47 persen dari produksi 2019," katanya.
Momentum tersebut, lanjutnya, juga seiring dengan diluncurkan Kartu Petani Berjaya (KPB) dengan harapan memberikan kemudahan petani dalam produksi dan pemasaran pertanian.
"Menjadi seorang pemimpin, harus lihat potensi provinsi seperti apa, maka kita harus urai dari awal. Kita harus kejar, 9 juta penduduk Lampung 70 persen pedesaan yang bekerja di sektor pertanian," papar Arinal.
Kuncinya adalah KPB yang memberikan kemudahan KUR (kredit usaha rakyat). Sehingga Dalam posisi itu tidak ada alasan petani tidak dapat daya dukung pinjaman KUR. KPB juga mendorong petani menambah produksi dan pendapatan petani.
"Itulah jalan awal mengapa ekonomi Lampung tertinggi se Sumatera, karena kita sudah menginisiasi itu. Saya harapkan semua bupati/ wali kota satu bahasa satu jalan dengan kebijakan provinsi karena pasti berlabuhnya di kabupaten/kota," katanya.
Menurutnya, ekonomi kerakyatan juga bukan hanya pertanian, tapi perkebunan, peternakan, perikanan dan juga yang harus kita dorong pariwisata.
"Peluang tersebut bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan disitulah kehadiran negara. Di dalam posisi itu pasti ada kebijakan kabupaten dengan skala kecil, provinsi mendorong dan stimulur itu, pusat juga harus melihat itu," kata Arinal.
EDITOR
Sri Agustina
Komentar