#LAMTENG

Gadis Putus Sekolah Dicekoki Miras dan Dilecehkan Siswa SMA

Gadis Putus Sekolah Dicekoki Miras dan Dilecehkan Siswa SMA
Ilustrasi. Dok. Lampost


Gunungsugih (Lampost.co) -- Polsek Seputih Banyak, menangkap AR (17) warga Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah karena diduga memperkosa seorang gadis berusia 15 tahun.

Sebelum melancarkan aksinya, korban dicekoki dengan minuman keras hingga mabuk. Pelaku yang masih duduk di bangku SMA itu melakukan perbuatannya pada Jumat, 9 Desember 2022.

Awalnya korban dijemput oleh rekannya yakni N (19) untuk menemaninya meminjam jaket di kediaman pelaku. Lalu sesampainya di tempat tujuan, korban dan N bertemu dengan seorang rekannya lagi yakni D (16) yang sudah terlebih dahulu berada di rumah pelaku.

"Kepada kami, AR mengaku bahwa ia tinggal seorang diri, karena kedua orang tuanya pergi merantau untuk bekerja dan sudah lama tidak pulang. Lalu saat berkumpul, mereka berencana menggelar pesta miras dengan maksud minum bersama korban," kata Kapolsek Seputih Banyak Iptu Chandra Dinata, Minggu, 18 Desember 2022.

Kapolsek mengatakan, saat itu korban sempat menolak untuk menenggak miras yang diberikan kepadanya. Namun pelaku terus memaksa untuk meminumnya. Saat korban sudah merasa pusing karena mabuk, pelaku menuntun korban untuk masuk ke dalam sebuah kamar. Di dalam kamar korban tertidur karena pengaruh miras.

"Saat korban tertidur pelaku langsung melancarkan aksi bejatnya, menyetubuhi korban di dalam kamarnya," kata Kapolsek.

"Saat terbangun, korban baru tersadar jika sudah berada di dalam kamar dengan posisi tidak mengenakan busana. Lalu setelah itu, korban mengajak N untuk mengantarkanya pulang ke rumah," kata kapolsek.

Sesampainya di rumah, selanjutnya korban yang telah putus sekolah itu bercerita kepada ibunya kemudian melapor ke polisi.  "Pelaku kami tangkap pada 17 Desember 2022. Pelaku berikut barang bukti berupa pakaian korban juga telah diamankan di Mapolsek Seputih Banyak guna penyidikan dan pengembangan lebih lanjut," kata dia.

Ketua LPA Lampung Tengah Eko Yuono menerangkan bahwa kondisi korban berangsur membaik. Namun saat ini ia menjadi pribadi yang tertutup. "Belum perlu terapi khusus. Kami sudah sarankan kepada keluarga untuk terus mengajak korban berkomunikasi. Korban pastinya banyak murung dan pendiam. Namun, hingga saat ini belum menunjukkan sikap yang berlebihan, tapi yang jelas dia lebih tertutup," kata Eko.

Dia mengimbau kepada para orang tua, agar memberikan perhatian ekstra kepada anak-anaknya. "Keluarga menjadi garda terdepan dalam pengawasan anak-anaknya. Dalam kasus ini yang jelas anak tidak memiliki akidah yang kuat, baik laki ataupun perempuan. Karena palaku ini kan, ditinggal merantau oleh orang tuanya, dan sudah disarankan untuk tinggal bersama pamannya, namun ia lebih memilih tinggal di rumah orang tuanya," kata dia.

EDITOR

Deni Zulniyadi


loading...



Komentar


Berita Terkait