#beritainternasional

Donald Trump Prediksi bakal Ditangkap Polisi

Donald Trump Prediksi bakal Ditangkap Polisi
Eks Presiden AS Donald Trump. (SAUL LOEB / AFP)


Florida (Lampost.co) -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi dirinya akan ditangkapn polisi pada Selasa. Ia pun meminta pendukungnya untuk memprotes penangkapan tersebut.

Pernyataan disampaikan Trump di saat dewan juri New York sedang menyelidiki dugaan pembayaran uang suap kepada perempuan bernama Stormy Daniels yang dikabarkan pernah melakukan hubungan seksual dengan Trump.

Terlepas dari pernyataan Trump dan jalannya penyelidikan, saat ini belum ada bukti yang mengindikasikan jaksa penuntut melakukan langkah formal terhadap sang eks presiden.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, platform media sosial milik Trump, ia memprediksi akan ditahan karena jaksa wilayah Manhattan sedang menyelidiki tuduhan terkait uang suap. Jika penahanan terjadi, Trump menjadi mantan presiden pertama di AS yang didakwa melakukan kejahatan.

"KANDIDAT REPUBLIK TERKEMUKA & MANTAN PRESIDEN AMERIKA SERIKAT, AKAN DITANGKAP PADA HARI SELASA MINGGU DEPAN," tulis Trump di Truth Social. "PROTES, KEMBALIKAN BANGSA KITA!" lanjutnya, seperti dikutip dari laman stuff.co.nz, Minggu, 19 Maret 2023.

Jika Trump didakwa akan ditangkap jika menolak menyerahkan diri ke proses hukum. Pengacara Trump sebelumnya mengatakan kliennya akan mengikuti semua prosedur normal.

Dalam unggahan selanjutnya di Truth Social, Trump mengangkat kemungkinan adanya kerusuhan sipil jika dirinya ditangkap.

"SUDAH WAKTUNYA!!!" tulis Trump. "KAMI TIDAK BISA MENGIZINKAN HAL INI LAGI. MEREKA MEMBUNUH BANGSA KITA DI SAAT KITA HANYA DUDUK & MENONTON. KITA HARUS MENYELAMATKAN AMERIKA! PROTES, PROTES, PROTES!!!" ungkapnya.

Seruan kepada pendukung untuk memprotes kemungkinan penangkapan hampir mirip dengan bahasa yang digunakan Trump sesaat sebelum terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol di Washington pada 6 Januari 2021.

Setelah rapat umum di dekat Gedung Putih pagi itu, pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol, mendobrak pintu dan jendela dan membuat petugas dipukuli. Kala itu, petugas mencoba menghentikan massa Trump yang hendak mengganggu pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum.

Sebuah pernyataan dari juru bicara Trump mengatakan klaim Trump mengenai kemungkinan penangkapannya bukan didasarkan pada pemberitahuan dari jaksa, melainkan informasi kebocoran ilegal ke kantor berita.

"Presiden Trump berhak mengatakan dirinya tidak bersalah, serta menyoroti adanya langkah pihak tertentu yang mempersenjatai sistem tidak adil di negara kita," kata pernyataan jubir tersebut.

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait