Distribusi BBM Premium ke Pesisir Barat Disetop

Krui (Lampost.co) -- Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Pesisir Barat secara resmi tidak lagi menerima pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pesisir Barat, Herizan, melalui Kabid perdagangan Suparmi mengaku penyetopan itu lebih baik ketimbang keberadaan BBM subsidi tersebut dalam keadaan terbatas.
"Kami juga senang karena enggak pusing diribetkan masalah tersebut," kata Suparmi, Jumat, 17 September 2021.
Baca: Premium Mulai Menghilang di Sejumlah SPBU
Dia menyebut, setidaknya ada empat SPBU di wilayah Pesisir Barat, yakni SPBU di Pekon Bangunnegara, Kecamatan Pesisir Selatan, SPBU di Pekon Lintik, Kecamatan Krui Selatan, SPBU di Pekon Penggawalima Ilir Kecamatan Way Krui, dan SPBU di Pekon Penengahan Kecamatan Lemong.
"Kalau SPBU yang di Penengahan dari pertama kali beroperasi juga enggak menjual premium. Disetopnya premium dari minggu kemarin," kata Suparmi.
Menurutnya, selama ini premium juga diduga telah dijadikan ajang permainan bisnis yang menguntungkan segelintir orang.
"Bagaimana tidak, kalau pengendara mobil atau motor membeli premium di SPBU selalu dikatakan kosong, enggak ada. Kalau pun ada jumlah yang boleh dibeli juga dibatasi untuk mobil pribadi hanya boleh maksimal Rp100ribu. Sementara antrean mobil kerap terlihat panjang," ujarnya.
Dia menduga antrean tersebut adalah mobil pengecer premium.
"Kemudian saat masyarakat membeli premium pada tingkat pedagang pengecer maka harga premium menjadi sekitar Rp10ribu per liter," kata dia.
"Penyetopan premium justru membantu masyarakat. Sebab, kalau eceran Rp10 ribu per liter, mending beli jenis pertamax," kata dia.
Meski demikian, dia mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan dan emosional dalam menanggapi penyetopan premium dan meminta SPBU di Krui ditutup.
"Ya jangan, nanti masyarakat juga yang jadi korbannya," kata Suparmi.
EDITOR
Sobih AW Adnan
Komentar