#ternakmati#wabahpmk#lamteng

Disnakbun Lamteng Pastikan Belasan Kambing Mati Bukan Terjangkit PMK

Disnakbun Lamteng Pastikan Belasan Kambing Mati Bukan Terjangkit PMK
Ilustrasi ternak kambing mati. Dok/Google


Gunung Sugih (Lampost.co)--Kematian belasan kambing di Dusun Penengahan, Kelurahan Bandarjaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah dipastikan bukan disebabkan karena wabah PMK yang menjangkit ternak.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Peternakan Perkebunan dan Perikanan Lampung Tengah,Ishq Supli,usai melakukan investigasi bersama tim Disnakbup setempat.

Ishq mengatakan  tim yang diterjukan ke lokasi berjumlah 5 orang terdiri dari tiga dokter hewan dan dua orang dari dinas peternakan.

Baca juga:Kelompok Ternak Berharap Ada Penggantian Kambing yang Mati

"Kami melakukan pengecekan dan berkomunikasi dengan beberapa peternak di Dusun Penengahan, memang ada kematian kambing milik Pak Mislan, seekor tapi masih  kecil ,umurnya juga masih muda, gejalanya bukan terpapar PMK,"kata Ishq,Rabu, 31 Mei 23.

Menurutnya,riwayat kambing Mislan dibeli dari Pasar Ternak Adi Jaya dengan kondisi tidak sehat dan umurnya masih cukup kecil, dan belum disapih atau masih menyusui pada induknya.

Baca juga:8 Ternak di Lamtim Positif Terjangkit PMK, Satu Mati

"Memang di Dusun Penengahan ada beberapa ternak kambing yang mati  mendadak,tapi bukan terkena virus atau penyakit lainnya, tetapi masuk angin, kejadiannya 6 bulan lalu,"ujarnya.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya peternak sapi maupun kambing bila menemukan penyakit atau wabah agar segera melaporkan ke UPTD setempat.

Hal ini untuk mencegah dan mengantisipasi wabah LSD atau biasa dikenal lato lato tidak meluas wilayah Bandar Jaya.

"Saat ini kami tengah fokus mengendalikan dan mencegah wabah LSD secara masif dengan terus mengelar sosialisasi, penyemprotan ke kandang supaya terhindar dari virus maupun penyakit yang menyebabkan kematian ternak,"pungkasnya.

EDITOR

Nurjanah


loading...



Komentar


Berita Terkait