Direktur SPBU Ganjarasri Diduga Bukan Korban Pembunuhan

Gunungsugih (Lampost.co) -- Kematian Direktur SPBU Ganjarasri Metro, Aditya Rama Putra (37), diduga kuat ada kaitannya dengan NI (28) yang ditemukan tewas dengan kondisi mulut menganga. Penemuan Ninik saat Tekab 308 Polres Lampung Tengah menggerebek salah satu kamar indekos di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Senin, 19 Desember lalu.
Menurut keterangan polisi Aditya diduga mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan pembersih lantai sebelum ditemukan meninggal dunia di Kampung Purwodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Minggu, 18 Desember lalu.
"Berdasarkan sejumlah keterangan dan rekaman CCTV yang kami peroleh, NI pergi meninggalkan rumah korban pada pagi hari. Selanjutnya kami mengejarnya karena diduga kuat ada kaitan dengan tewasnya ARP," kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, diwakili Kasat Reskrim Polres Lamteng, AKP Edi Qorinas, Rabu, 21 Desember 2022.
Dalam proses pengungkapan kasus kematian Direktur SPBU yang merupakan warga Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, namun berdomisili di Kecamatan Trimurjo, Lamteng, awalnya asisten rumah tangga memberikan info kepada sopir kalau ARP yang merupakan bos mereka belum keluar dari kamar pada Sabtu, 17 Desember 2022.
Baca juga: Tujuh Pos Pengamanan Disiagakan selama Nataru di Lamteng
"Pada Minggu, ayah ARP menyuruh dua orang masuk rumah melalui atap guna mencari tahu kondisi putranya yang mengunci rumah dari dalam. Setelah masuk, mereka menemukan korban dalam posisi telungkup dan dari mulutnya mengeluarkan darah, namun sudah tidak bergerak," ujarnya.
Setelah kejadian itu, selanjutnya keluarga dan warga setempat melapor kepada kepolisian. Saat mendatangi lokasi kejadian, polisi menemukan beberapa helai rambut ukuran panjang diduga milik wanita, kemudian ada bercak merah di lantai dan kapas menyerupai darah. Selain itu, ditemukan juga bercak merah di seprai kasur. Polisi turut mengamankan rekaman CCTV yang ada di rumah itu.
"Sejumlah alat bukti kami temukan, saat kami membuka rekaman CCTV, terlihat seorang wanita tidak dikenal berada di rumah ARP. Lalu kami menghimpun keterangan dari sejumlah warga, untuk mencocokan ciri-ciri wanita dalam CCTV itu. Karena ada warga yang melihat saat wanita itu ke luar rumah itu," ujarnya.
Pada saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan cairan pembersih lantai di dekat tubuh ARP, lalu botol minum yang masih berisi air diduga cairan pembersih lantai. Dua unit ponsel milik korban hilang, namun akun medsosnya masih aktif. Dari hasil pengembangan, posisi dapat mengidentifikasi sosok wanita itu.
"Dari hasil penyelidikan, wanita yang terekam CCTV ke luar dari rumah ARP itu mengontrak di wilayah Sukarame, Bandar Lampung. Kami melakukan pencarian keberadaan wanita tak dikenal itu. Saat berada di indekosan wanita itu, kami bersama penghuni lain dan warga setempat menemukan NI sudah tergeletak dengan kondisi mulut terbuka. Diduga wanita itu mengetahui penyebab meninggalnya ARP, pada saat itu ponsel milik ARP berada di kamar indekos wanita itu," ujarnya.
Kasat Reskrim menjelaskan penggerebekan itu karena dari sejumlah bukti dan keterangan yang didapat petugas pada saat olah TKP di rumah ARP, mengarah ke wanita berinisial NI asal Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah.
"Dari beberapa bukti dan sejumlah saksi, termasuk rekaman CCTV, mengarah ke NI. Bahkan, kami juga menemukan dua unit ponsel ARP di bawah jasad NI serta kunci kamar ARP juga ditemukan petugas di tas NI," katanya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar