Deschamps Sebut Messi Jadi Ancaman Serius 

Al Khor (Lampost.co) -- Duel Argentina versus Prancis pada final Piala Dunia 2022 menjadi ulangan pertemuan kedua tim raksasa di 16 besar pada Piala Dunia empat tahun lalu di Rusia. Saat itu, Les Bleus–julukan Prancis–menang 4-3 atas Tim Tango. 

Hasil empat tahun lalu itu bukan garansi bagi pelatih Prancis Didier Deschamps. Dia mengaku tidak jemawa dan sangat mewaspadai Argentina, terutama megabintang Lionel Messi. Deschamps menilai sang pemain punya peran berbeda dan tampil lebih baik pada tahun ini.

"Dia tampil gemilang sejak awal turnamen. Empat tahun lalu berbeda. Ia bermain sebagai penyerang tengah, sekarang dia bermain sebagai bagian dari dua penyerang depan atau di belakang striker," ujar Deschamps mengutip dari Antara, Kamis, 15 Februari 2022.

Baca juga: Argentina Melaju ke Final Piala Dunia 2022, Messi Kebanjiran Rekor 

Namun, Deschamps memastikan timnya tidak akan gentar menghadapi pemegang tujuh penghargaan Ballon d’Or itu. Ia menilai anak-anak asuhnya siap menyulitkan pemegang enam Sepatu Emas Eropa. 

"Dia terlihat dalam kondisi yang sangat baik dan tentunya salah satu pemain terbaik di dunia. Jadi kami akan mencoba menghalau ancaman Messi sebisa mungkin, seperti halnya Argentina akan mencoba menghentikan pengaruh dari beberapa pemain kami," katanya.

Penampilan Messi sepanjang gelaran Piala Dunia 2022 memang moncer. Terbukti, ia sudah mengoleksi lima gol di turnamen tersebut dan menjadi top skor sementara bersama Kylian Mbappe.

Prancis memastikan diri lolos ke final Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Maroko 2-0, Kamis dini hari WIB, 15 Desember 2022. Kedua gol tersebut dicetak Theo Hernandez (5') dan Randal Kolo Muani (79').

Keberhasilan lolos ke final Piala Dunia tahun ini menjadi pencapaian istimewa Prancis. Sebab, untuk pertama kali dalam sejarah, Prancis tampil di final Piala Dunia dalam dua edisi berturut-turut.

Bukan hanya itu. Prancis juga menjadi tim pertama yang tampil di final Piala Dunia dua kali berturut-turut dalam 20 tahun terakhir. Terakhir kali, rekor tersebut ditorehkan Brasil (1998 dan 2002).

EDITOR

Muharram Candra Lugina