#smk#lampung

Daya Serap Kerja Lulusan SMK di Lampung Capai 40,89 Persen

Daya Serap Kerja Lulusan SMK di Lampung Capai 40,89 Persen
Ketua MKKS SMK Provinsi Lampung, Edy Harjito saat memberikan sambutan pada acara pelatihan jurnalistik bagi guru SMK yang diselenggarakan Lampung Post, Kamis, 21 September 2023. (Lampost.co/Ihwana Haulan)


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Lampung, Edy Harjito mengatakan, penyerapan lulusan SMK di Lampung saat ini mencapai angka 82,52 persen.

Dari jumlah tersebut, lanjut Edy 40,89 persen diantaranya berhasil terserap di dunia kerja, 18,86 persen melanjutkan pendidikan tinggi, dan 22,84 persen lainnya memilih berwirausaha.

"Sementara yang sekian persen sisanya itu bukan berarti nganggur, tapi tidak terdata karena mereka itu kalau sudah lulus kadangkala HP-nya ganti, jadi tidak bisa terdata," kata Edy, Kamis, 21 September 2023.

Jumlah itu menurutnya merupakan sebuah peningkatan yang harus disambut baik. Pasalnya, pandangan yang selama ini ada di masyarakat mengenai lulusan SMK yang sulit untuk mendapatkan kerja bisa terbantahkan.

Hal itu, kata Edy, tentu tidak terlepas dari upaya pembenahan serta kerja keras yang dilakukan oleh dewan guru dan juga penyelengara pendidikan di SMK. Penyelenggaraan Job Fair dan jalinan kerja sama dengan perusahaan, merupakan beberapa kiat sukses yang dilakukan untuk bisa menyerap lulusan SMK yang siap kerja.

Tapi yang paling penting dari itu semua, menurut Edy, di internal sekolah perlu dilakukan pembinaan karakter siswa. Pasalnya tidak cukup hanya dengan bermodalkan pintar. Disamping itu, karakter dan kompetensi juga menurut Edy mutlak untuk dikuasai oleh lulusan SMK.

"Kalau pintar saja tapi akhlaknya jelek tidak laku juga. Jadi sekolah ini harus punya komitmen membangun karakter anak selain kompetensi itu wajib, jadi nomor satu harus karakternya," ujar kepala SMKN 2 Bandar Lampung tersebut.

 

Data Terbaru

Edy tidak tahu secara pasti ke bidang kerja apa saja lulusan SMK tersebut terserap. Namun ia menegaskan data tersebut merupakan data terbaru 2022 yang dikeluarkan oleh Dirjen Vokasi.

"Ini saya tidak tahu persis data bidang serapannya, tapi yang jelas ini adalah data umum yaitu meliputi teknik rekayasa pertanian, bisnis manajemen, pariwisata perhotelan, dan lain sebagainya," ucapnya.

Untuk mempertahankan pencapaian ini, Edy menuturkan, SMK di Lampung harus memenuhi layanan standar minimum, yakni dengan mempersiapkan guru yang cukup dan berkompeten, fasilitas yang baik, serta bahan penunjang praktek yang memadai.

Tapi untuk memenuhi itu semua, kata Edy, perlu dukungan bersama baik orang tua, masyarakat, maupun stakeholder dalam pemenuhan biaya pendidikan. Sebab untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas harus diimbangi dengan ketersediaan biaya.

"Contohnya jurusan listrik atau jurusan Teknik Mesin itu beli baja, spare part, beli bahan-bahan untuk praktik, itu sangat mahal. Untuk memenuhi itu, tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah, tapi harus dibantu oleh masyarakat melalui mekanisme sumbangan," tuturnya. 

EDITOR

Ricky Marly


loading...



Komentar


Berita Terkait