Cuaca Ekstrem Nyaris Renggut Nyawa Dua Nelayan Asal Pesisir Barat

Krui (Lampost.co) -- Peristiwa naas menimpa Gatot dan Badi, dua nelayan warga Pekon Kuripan, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat. Keduanya nyaris tewas akibat di hantam gelombang tinggi saat melaut. Beruntung nyawa mereka selamat, namun perahu yang ditumpangi rusak berat, peralatan tangkap lainnya hilang, mesin perahu hilang tenggelam di dasar laut.
Badi (45), mengatakan awalnya ia dan Gatot melaut saat kondisi cuaca bagus, namun tidak disangka seketika saat masih di tengah laut cuaca berubah ekstrem gelombang tinggi dan angin kencang. "Masih beruntung kami selamat. bemula pada Jumat, 14 April 2023 pagi, kami melaut mencari ikan tujuannya ke perairan Kotakarang, Kecamatan Pesisir, tetapi belum sampai tujuan kami dihantam ombak besar, tergulung, kami terlempar," kata Badi, Senin, 17 April 2023.
Baca juga: Solar di Pesisir Bandar Lampung Mulai Langka, Nelayan Tak Melaut
Untungnya, kata Badi, ia dan Gatot dapat menyelamatkan diri berenang dengan menggunakan pelampung jeriken perlengkapan mereka yang berserakan akibat hantaman ombak.
Sementara Gatot menambahkan, dia tidak menyangka akan terjadi cuaca ekstrem. Sebab pada waktu akan berangkat melaut cuaca cerah dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi angin kencang serta gelombang tinggi. "Kerugian kami mencapai jutaan rupiah," kata Gatot.
Baca juga: Dampak Cuaca Buruk, Nelayan Alih Profesi Jadi Kuli Bangunan
Peratin Pekon Kuripan, Kecamatan Pesisir Utara, Winidar mengaku telah mengetahui musibah yang menimpa dua warganya tersebut. "Mudah-mudahan tidak lagi terjadi peristiwa seperti ini menimpa nelayan di sini," kata dia.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Herman, mengatakan pihaknya baru mengetahui kejadian itu.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar