[Cek Fakta] Benarkah Foto Anies Makan Bersama Sejumlah Orang Bergamis Ini Editan?

JAKARTA (Lampost.co) -- Beredar sejumlah foto memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang makan bersama dengan sejumlah orang yang menggunakan thawb, pakaian khas Arab berupa gamis. Dinarasikan bahwa foto tersebut merupakan editan.

Adalah akun Facebook Mario Hastana yang mengunggah sejumlah gambar Anies sedang makan bersama tersebut. Ia menilai foto tersebut dibuat oleh editor amatir.

Menurut Mario, foto itu suntingan karena cermin di depan Anies memperlihatkan gambar pria bergamis, bukan Anies yang menggunakan kopiah hitam.

"Belajar melihat gambar bicara," kata akun Mario Hastana, Selasa 21 April 2020.

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang makan bersama dengan sejumlah orang yang menggunakan pakaian khas Arab merupakan suntingan, adalah salah. Faktanya foto itu asli.

Foto itu merupakan momen Anies diundang makan malam oleh para tokoh kota Mekah pada akhir Agustus 2017. Selain para tokoh kota Mekah, jamuan malam malam itu juga dihadiri petinggi Kementerian Haji Pemerintah Arab Saudi dan sejumlah tokoh dari Afrika.

"Jamuan di sini unik. Dimulai pukul 23.00 hingga pukul 1.30 dini hari," tulis Anies di akun facebooknya @aniesbaswedan, Senin 28 Agustus 2017.

Dalam kesempatan itu, Anies mengunggah sejumlah foto suasana jamuan makam malam. Tidak hanya foto tampak belakang yang dinarasikan suntingan, tapi juga foto tampak depan.

Berikut narasi Anies selengkapnya:

"Semalam, diundang dan dijamu makan malam oleh para tokoh Kota Makkah yang dihadiri juga oleh Petinggi Kementrian Haji Pemerintah Saudi dan beberapa tokoh dari Afrika. Jamuan disini unik, dimulai pukul 23 hingga pukul 1.30 dini hari."

Kesimpulan:
Klaim bahwa foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang makan bersama dengan sejumlah orang yang menggunakan pakaian khas Arab merupakan suntingan, adalah salah. Faktanya foto itu asli.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:
https://web.facebook.com/aniesbaswedan/posts/semalam-diundang-dan-dijamu-makan-malam-oleh-para-tokoh-kota-makkah-yang-dihadir/1400811433289172/?_rdc=1&_rdr

*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks, dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id.

EDITOR

Bambang Pamungkas