BSI Serahkan Uang Infak Hasil Penjualan Riyal kepada Baznas Lampung

Bandar Lampung (Lampost.co)--Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bandar Lampung menyerahkan uang infak jamaah haji kepada Baznas Provinsi Lampung. Penyerahan uang infak yang dihimpun BSI kepada Baznas merupakan hasil keuntungan penjualan uang Riyal kepada jamaah haji Lampung. Langkah BSI ini patut dicontoh oleh Bank lain.
Kepala Area Manager BSI Bandar Lampung Dede Irawan Hamzah, diwakili Retail and Transaction Business Manager BSI Bandar Lampung Benny Sangjaya, menyerahkan uang infak kepada Ketua Baznas Provinsi Lampung H. Iskandar Zulkarnain sebesar Rp19.295.000, di Kantor BSI Bandar Lampung, Senin, 27 Juni 2023.
Menurut Benny, infak dari BSI ini merupakan hasil dari penukaran uang Riyal kepada jamaah haji Lampung.
Baca Juga: BSI Buka Layanan Penukaran Riyal di Asrama Haji
Selama musim haji 2023, BSI menjual Riyal ditukar dengan uang rupiah mulai awal kloter pertama jamaah haji Lampung sampai kloter terakhir.
Ketua Baznas Lampung Iskandar Zulkarnain sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan BSI dengan menyerahkan infaq hasil penjualan riyal kepada jamaah haji.
Baca Juga: Calon Jemaah Haji Mulai Ramai Tukar Uang Riyal
BSI juga telah bekerjasama dengan Baznas terkait kegiatan BSI Gema Ramadan. Kedepan tambah Iskandar, kerja sama dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan.
Layanan Penukaran Uang
Sebelumnya diinformasikan bahwa BSI membuka layanan penukaran mata uang Saudi Arabian Riyal (SAR) di Asrama Haji Provinsi Lampung. Retail and Transaction Business Manager BSI Bandar Lampung, Benny Sangjaya menuturkan hal tersebut bertujuan untuk memudahkan jemaah haji dalam mengakses layanan penukaran uang kertas riyal.
"Baru tahun ini living cost diserahkan dalam bentuk rupiah, sedangkan kebutuhan bertransaksi akan lebih mudah kalau nasabah itu memegang SAR selama di sana. Karena itu kami buka stan di sini supaya memudahkan penukaran," ujarnya, Rabu, 24 Mei 2023.
Fasitas ini hanya bisa dinikmati oleh para jemaah yang akan segera diberangkatkan. Jemaah yang belum berangkat atau masyarakat lainnya yang membutuhkan SAR, diarahkan untuk melakukan penukaran di outlet BSI terdekat.
"Karena kondisi di asrama haji sudah steril, jadi hanya jemaah haji yang dikarantina saja yang bisa menukarkan di sini, khusus untuk yang sudah di asrama," kata dia.
Untuk transaksi di Tanah Suci saat pelaksanaan ibadah haji, umumnya menggunakan mata uang riyal sebagai mata uang resmi Arab Saudi. Jemaah Calon Haji (JCH) mulai banyak menukarkan mata uang riyal, salah satunya lewat Bank Syariab Indonesia (BSI).
EDITOR
Sri Agustina
Komentar