BPBD Pesisir Barat Catat Kecelakaan Laut Dominasi di 2022

Krui (Lampost.co) -- Pesisir Barat sepanjang 2022 dilanda berbagai bencana alam, seperti tanah longsor banjir, pohon tumbang, gelombang pasang, hingga kecelakaan di laut yang menghanyutkan orang. Musibah di laut dan air mendominasi dengan tujuh kejadian.
"Iya termasuk nelayan yang meninggal terseret arus gelombang besar saat mencari ikan di Laut Tanjungsetia, Kecamatan Pesisir Selatan dan nelayan di Kecamatan Bangkunat yang perahunya dihempas ombak. Beruntung, para nelayan diselamatkan kapal yang lewat. Untuk 2022 ada tujuh kali kecelakaan laut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat, Mirza Sahri, Kamis, 26 Januari 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini cuaca ekstrem masih terjadi. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, untuk waspada dan cermat memperhitungkan kondisi cuaca.
Baca juga: Lampung Diprediksi Diguyuh Hujan Tiga Hari ke Depan
"Cuaca masih ekstrem tidak menentu. Kami mengimbau para nelayan dan masyarakat untuk selalu waspada mencari rezeki di tengah laut. Pastikan cuaca mendukung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Dia menambahkan dalam meningkatkan keterampilan personel, pihaknya mengirim dua anggota BPBD mengikuti pelatihan pencarian orang hilang di laut bersama Basarnas di Bandar Lampung.
"Kami mengikuti latihan bersama Basarnas dengan mengirimkan dua personel. Harapan kami ke depan mereka dapat sertifikat sebegai pencari orang hilang di laut atau air. Ini harapan kami dari dulu dan berkat koordinasi dengan basarnas, alhamdulillah terwujud. Personel nanti punya standar dan sertifikat dari Basarnas. Kalau terjadi hal-hal di laut atau air (sungai) mereka bisa bantu dengan ilmu yang mereka dapat dari Basarnas," katanya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar