BI Lampung Sosialisasi Keaslian Uang Rupiah di Metro

Metro (Lampost.co): Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Metro untuk membedakan keaslian uang rupiah, Rabu, 26 Oktober 2022. Hal itu menindaklanjuti maraknya peredaran uang palsu di Kota Metro.
Deputi Perwakilan BI Lampung, Tony Noor Tjahjono mengatakan keberadaan uang palsu ini sangat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya turun langsung dalam mengedukasi pentingnya mengenal ciri dan keaslian uang rupiah.
"Jadi selain mengedukasi, kami juga meminta kepada masyarakat jika mendapati uang yang diduga palsu. Itu nanti akan mendapatkan klarifikasi resmi dari kami (BI)," kata dia saat sosialisasi di halaman kantor Dinas Perdagangan Kota Metro.
Dia menambahkan, edukasi ini merupakan langkah yang tepat. Terlebih di Metro ini sudah terjadi kasus beredarnya uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Baca juga: Buka Cabang Ke-45 di Lampung, Mitra10 Hadirkan Promo Menarik hingga Kesempatan Umroh
"Inisiatif dari Pemda dan kepolisian untuk mengundang kami mengedukasi masyarakat secara fisik. Tadi banyak masyarakat yang menanyakan cara menghindari uang palsu," tambahnya.
Selain secara langsung, masyarakat juga bisa mempelajari dalam membedakan uang asli atau palsu melalui akun media sosial yang dimiliki BI Lampung.
"Selain itu, kami juga memiliki media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Disana juga ada informasi berupa video, foto dan dokumentasi mengenai ciri keaslian uang rupiah. Jadi ada berbagai cara, mulai secara langsung maupun digital," lanjutnya.
Dia menyebut, berdasarkan data yang telah diperoleh, pecahan uang Rp100 ribu palsu yang beredar di Lampung saat ini, kemungkinan pencetakannya berada di Lampung.
"Bisa jadi pencetakan dan peredaran itu ada di satu lokasi yang sama. Atau ada di lokasi lain namun sengaja di edarkan di wilayah yang berbeda. Itu ada, tapi untuk yang saat ini sifatnya masih lokal," ungkapnya.
Dia menjelaskan beredarnya uang palsu ini terjadi di tempat keramaian, dimana perekonomian di wilayah tersebut tumbuh dengan pesat.
"Contohnya seperti di Bandarlampung, Metro dan kemarin sempat ditemukan juga di Mesuji. Pelaku akan menyasar tempat yang ramai agar peredarannya tersamarkan," ujarnya.
"Untuk nilai nya juga tahun ini berdasarkan pencatatan kami jumlah uang palsu itu sudah sebanyak 3.190 lembar dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Metro AKBP Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, akibat viral beredarnya uang palsu tersebut, kini pihaknya mengundang agar masyarakat bisa mengantisipasi serta lebih tau untuk membedakan uang palsu atau asli.
"Jadi mulai dari langkah yang simpel dan sederhana sudah diajarkan semua. Selain itu, saya mengimbau kepada masyarakat jika menemukan uang selebaran yang diragukan, silahkan melapor ke Polres atau Polsek dan uang yang ditemukan tadi jangan dibelanjakan," kata dia.
Dia menambahkan, setelah uang palsu tersebut terkumpul, pihaknya akan segera berkolaborasi dengan BI Lampung untuk mengklarifikasi uang tersebut.
"Yang berhak menentukan keaslian uang itu adalah BI. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mencintai, bangga dan paham akan keaslian uang rupiah. Kita harus tau pembelajaran ini," tambahnya.
"Meskipun ada alat yang bisa dibeli, masyarakat harus bisa meneliti secara manual. Kita bisa tau dan jika pun ada maka harus disimpan terlebih dahulu," pungkasnya.
EDITOR
Adi Sunaryo
Komentar