Belum Ada Laporan Lahan Sawah Kekeringan di Lampung Barat

Liwa (Lampost.co)--Hingga saat ini belum ada petugas lapangan maupun petani di Lampung Barat yang melaporkan adanya lahan kekeringan akibat kemarau.
"Kalau di wilayah Pesisir Barat memang dari dulu umumnya lahan tadah hujan,sehingga rentan kekeringan," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar, Onni Veoletta mendampingi Kadis Nata Djudin Amran, Rabu 7Juni 2023.
Selain itu juga ketersediaan air cukup di Lampung barat juga mencukupi, begitu juga dengan kondisi irigasipun saat ini siap pakai, meskipun dalam kondisi kemarau.
Baca juga: Kekeringan Melanda, Ribuan Hektar Sawah di Pesisir Barat Tak Bisa Ditanami Padi
Ia menjelaskan, di Lampung Barat total luasan lahan pertanian sawah mencapai 10.464,64 hektar tersebar di 15 kecamatan. Kondisi saat ini, sedang memasuki masa panen dan sebagian ada yang mengolah lahan untuk tanam kembali.
Dari jumlah tersebut, lahan tadah hujanya hanya sedikit, tidak sampai 80 hektar, umumnya ada di wilayah Suoh. Namun sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan tentang adanya lahan yang mengalami kekeringan sehingga sulit untuk ditanami kembali.
Baca juga: Petani di Metro Khawatirkan Kekeringan di Masa Panen
"Untuk sementara sampai saat ini kami belum dapat laporan dari petani maupun petugas lapangan tentang adanya lahan sawah yang saat ini terjadi kekeringan sehingga tidak bisa ditanami padi," kata Onni.
Ia menjelaskan, untuk di wilayah Lambar meskipun sedang terjadi kemarau tetapi ketersediaan air bagi petani sampai saat ini masih cukup. Hal itu dikarenakan wilayah Lambar curah hujan masih ada.
Baca juga:Lahan Sawah Berpotensi Kekeringan Diimbau Tanam Palawija
"Lambar ini walaupun sedang terjadi kemarau panjang tetapi dalam dua Minggu itu, tetap ada hujanya, tidak seperti daerah lain yang jika kemarau sampai berbulan-bulan memang tidak mendapat hujan," kata dia.
Jika ada lahan yang mengalami kekeringan karena kemarau itu tidak banyak. Apabila ada lahan yang mengalami kekeringan, pihaknya juga telah menyarankan agar lebih baik ditanami dengan tanaman lain yang tidak memerlukan air banyak.
Ia mengaku, petani yang memiliki lahan sawah di Lambar ini umumnya juga memiliki lahan kebun kopi dengan sistem tanam dua kali dalam setahun. Jika ada lahan sawah yang belum diolah untuk ditanami padi, itu bukan karena kekeringan/kekurangan air. Namun sebagian dikarenakan sedang mengurus tanaman kopi.
"Jadi, petani di Lambar ini selain mengurus sawah juga mengurus kebun kopi, setelah panen padi selesai, mereka tidak langsung mengolah lahan sawahnya tetapi mengurus kebun kopi. Setelah kopi selesai mereka baru mengolah lahan sawahnya lagi, begitu seterusnya," kata dia.
EDITOR
Nurjanah
Komentar