Bayi 1 Bulan Meninggal Dipaksa Makan Energi Matahari

Moskow (Lampost.co) -- Seorang bayi berusia satu bulan di Rusia meninggal dunia akibat kelaparan berkepanjangan. Kedua orang tua bayi tersebut meyakini anaknya bisa tetap mendapatkan makanan dan nutrisi dari energi sinar matahari.
Ibu korban, Oxana Mironova (33), diselidiki atas dugaan pelanggaran pasal kelalaian berujung kematian. Ia ditahan selama dua bulan.
Sementara ayah korban, seorang influencer bernama Maxim Lyutyi, ditahan secara terpisah karena melawan polisi. Ia seorang blogger yang dikenal sering mempromosikan kebiasaan makan radikal, seperti hanya makan makanan mentah atau mengonsumsi energi matahari.
Pasangan itu mendirikan klub "The Living Man," yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dan penanganan masalah pribadi.
Penyelidikan awal mengungkapkan bayi itu meninggal akibat kelelahan parah setelah Lyutyi mencoba menanamkan kebiasaan makan yang aneh.
Lembaga penegak hukum Rusia mengatakan pasangan itu mencoba mengubah pola makan bayi menjadi makan prana, yakni kebiasaan tanpa memberikan makanan dan air untuk waktu lama.
BACA JUGA: Profil Natrom, Dewa Matahari Asal Bekasi
Selama periode itu, sang bayi hanya diberi memakan sinar matahari. Bayi tersebut sempat dibawa ke rumah sakit dekat Sochi setelah dicurigai menderita pneumonia. Namun nahas, bayi itu tak dapat diselamatkan.
Unggahan media sosial Lyutyi menunjukkan lebih banyak keyakinannya yang aneh. Salah satunya tuduhan Greta Thunberg bukan aktivis lingkungan, melainkan aktris. Ia juga mengeklaim printer tiga dimensi (3D) adalah bagian dari kehidupan di abad ke-19.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar