#beritalampung#beritabandarlampung#kesehatan#lsd

Bandar Lampung Tunggu Vaksin LSD dari Pusat

Bandar Lampung Tunggu Vaksin LSD dari Pusat
Ilustrasi sapi. Dok/Lampost.co


Bandar Lampung (Lampost.co): Guna mencegah virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kota Bandar Lampung, vaksinasi untuk LSD perlu digencarkan menjelang Idulfitri.

Namun, stok vaksin LSD di Kota Bandar Lampung belum tersedia, hal itu diutarakan oleh dokter hewan dari Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung dr. Rifki.

Ia mengungkap untuk stok vaksin LSD masih menunggu dari pemerintah pusat. Selain itu ia juga perlu mendata kebutuhan dan populasi sapi di Kota Bandar Lampung.

"Kita masih menunggu dari pusat, artinya persiapan vaksinnya ini perlu diketahui juga keperluan untuk di Bandar Lampung berapa dosisnya," katanya, pasca sosialisasi pengenalan dan pencegahan penyakit LSD di Kecamatan Rajabasa Jaya, Jumat, 27 Januari 2023.

Akan tetapi sebelum hadirnya vaksin di Kota Bandar Lampung, ia menyebut langkah strategis yang dilakukan dinas pertanian adalah memberitahukan kepada kelompok peternak, apabila menemukan indikasi sapi mengalami LSD dapat segera melapor.

"Nanti akan di swab dan akan dibawa ke laboratorium. Karena laboratorium yang bisa menentukan itu LSD atau bukan," terangnya.

Selain itu, Rifki menjelaskan pemberian obat-obatan seperti vitamin, dan vaksinasi PMK akan tetap lanjutkan yang sudah dimulai di tahun 2022.

"Selain itu diberikan vitamin dan obat cacing, untuk menjaga kondisi sapi tetap fit dan sehat," paparnya.

Ia menerangkan jika virus LSD ini tidak bersifat zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

"Secara teori tidak ada penularan ke manusia, virus cacarnya khusus untuk ternak," terangnya.

Baginya yang perlu diperhatikan oleh peternak saat ini adalah penanganan limbah pembuangan sapi, karena itu kita mencemari dan bisa menjadi sumber penularan virus.

Terakhir ia menyampaikan pengendalian vektor itu paling penting seperti pengendalian lalat, nyamuk dan caplak baginya yang paling sulit. Caranya dengan menjaga kebersihan dan disinfeksi area kandang dan lingkungan,

"Artinya kebersihan kandang perlu, termasuk caplak mempengaruhi, pengendalian vektor itu paling sulit," pungkasnya.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait