#beritalampung#beritalamsel#stunting#kesehatan

Angka Stunting di Lampung Selatan pada 2022 Turun Menjadi 9,9 Persen

Angka Stunting di Lampung Selatan pada 2022 Turun Menjadi 9,9 Persen
Ilustrasi stunting. Foto: Google Images


Kalianda (Lampost.co): Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesi (SSGI) kasus stunting di Kabupaten Lampung Selatan di 2022 turun dengan menempati angka 9,9 persen, dibandingkan 2021 yang mencapai 16,3 persen.

"Ini dari data buku saku survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Dimana, prevalensi balita stunting tahun 2022 di Lamsel turun. Jika dibandingkan tahun 2021 lalu," ujar Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lampung Selatan Devi Arminanto, Selasa, 31 Januari 2023.

Devi mengatakan dalam penanganan stunting di Lampung Selatan, pihaknya gencar mengkampanyekan sejak anak dalam kandungan ibu minimal melakukan pemerikasaaan ANC sebanyak 6 kali. Selanjutnya melakukan IMD dan ASI eksklusif sesuai Pergub Nomor 10 Tahun 2016 dan pemenuhan sarana ruang laktasi dan antropometri.

Baca juga:  Pengusaha Sawit di Lampura Kerampokan Puluhan Juta Rupiah

Lalu, melakukan rencana aksi 5 gerakan cegah stunting yakni Jambore Kader, Bumil Sehat, Aksi Bergizi, KIE, dan posyandu aktif. Kemudian, pembentukan jejaring ANC dan rujukan stunting, pelatihan pemberian makanan bayi dan anak untuk tenaga gizi puskesmas, pelatihan USG bagi dokter dan SDIDTK untuk tenaga kesehatan dan melakukan imunisasi dari bayi, balita, dan anak. 

Selain itu, melakukan pemberian tablet Fe dan skrining HB (anemia remaja), penyehatan peningkatan lingkungan, pemicuan buang alir besar sembarangan (BABS) dan air layak konsumsi, dan memiliki kepesertaan jaminan kesehatan. 

"Jadi, semua posyandu harus aktif melakukan pengukuran standar, penggunaan buku KIA, edukasi gizi dan mendeteksi masalah gizi. Semua puskesmas dan rumah sakit juga dituntut mampu melakukan tata laksana masalah stunting remaja yang merupakan calon pengantin wajib mengikuti pelatihan kesehatan reproduksi (KIE remaja)," kata dia.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait