#jalantol#jtts#tolsumatera

Ambulans di Tol Lampung Dikendarai Sopir Mobil Derek

Ambulans di Tol Lampung Dikendarai Sopir Mobil Derek
Ambulans tol. Ilustrasi


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sejumlah perawat yang berjaga di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) mengaku kesulitan dalam menjalankan pekerjaannya.

Sebab, ketika ada tindakan medis yang diperlukan, petugas tersebut harus menunggu sopir mobil derek dari pihak pengelola tol untuk menjemput perawat. Jika tidak, perawat harus merangkap tugas sebagai sopir ambulans.

"Sejak selesai kontrak sopir ambulans di tol Bakter pada Maret lalu, kami kesulitan menjalankan pekerjaan. Sebab, pekerjaan berjaga di tol ini kami rasa tidak sesuai dengan prosedur ambulans," kata seorang perawat yang tak mau disebutkan namanya, Selasa, 23 November 2021.

Sebab, petugas ambulans tol seharusnya terdapat dua orang terdiri dari perawat dan sopir.

"Sebelumnya ada sopir yang memang dilatih mengendarai ambulans. Bahkan pelatihan melakukan sejumlah tindakan jika ada kecelakaan di tol," kata dia.

Namun, sayangnya saat ini sopir tak dipekerjakan lagi dan pihak PT Hutama Karya memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di tol.

"Sekarang sopir ambulans kalau ada kecelakaan dari sopir mobil derek atau lainnya. Sehingga kami harus menunggu beberapa menit agar sopir datang. Bahkan, kalau tidak ada sopir, perawat terpaksa mengendarai mobil ambulans sendiri," katanya.

Perawat lain mengaku khawatir terhadap keselamatan pengendara di tol jika petugas tak siaga.

"SOP-nya sopir dan perawat ambulans harus selalu siaga 24 jam di pos penjagaan, sehingga langsung meluncur saat waktu dibutuhkan," ujarnya.

Dengan menunggu jemputan itu, lanjut dia, pihaknya khawatir terhadap keselamatan perawat dan korban kecelakaan jika sopir belum mendapatkan pelatihan khusus mengendarai ambulans.

"Menjadi supir ambulans itu tidak cuma bisa mengendarai mobil saja. Ada tata cara, runutan, dan pelatihan, sehingga tak sembarang orang bisa melakukannya," katanya.

Untuk itu, para perawat berharap, PT Hutama Karya menjaring sopir khusus ambulans yang kerjanya tidak merangkap. Hal itu agar penjagaan selama 24 jam di ruas rol bisa sesuai prosedur.

"Harapannya ada sopir khusus, jadi gak perlu tunggu sopir kalau ada kecelakaan," tutup dia.

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait