75% Program Dana KUR Dimanfaatkan untuk Usaha Bidang Pertanian

LIWA (Lampost.co) -- Daya serap program dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Lampung Barat tahun 2020 hingga Senin (28/12/2020) cukup tinggi yaitu telah terealisasi sebesar Rp194,284 miliar dari total akad senilai Rp241,081 miliar.
Kabag Ekonomi sekretariat Pemkab Lampung Barat Suhendrawati, mengatakan adapun total debitur yang telah mengajukan pinjaman dana KUR selama tahun 2020 ini yakni sebanyak 11.880 debitur dengan total akad Rp241,081 miliar.
Dari jumlah itu, dana yang sudah outstanding (cair) yaitu sebesar Rp194,284 miliar. Adapun rincian dana KUR yang sudah outstanding itu terdiri dari sektor pertanian terealisasi sebesar Rp146,954 miliar. Kemudian bidang usaha perikanan Rp5,459 miliar, bidang industri pengolahan Rp2 miliar, dan bidang konstruksi Rp8,750 juta.
Selanjutnya bidang perdagangan Rp35,057 miliar, akomodasi dan makan minum Rp2 miliar, bidang transportasi pergudangan dan komunikasi Rp539 juta.
Penyaluran dana KUR yang sudah outstanding tersebut tersebar di sejumlah bank antara lain BNI, BRI, BRI Syariah, Mandiri, dan BPD.
Data tersebut diketahui berdasarkan data dari Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Menurut data itu, maka dapat dipastikan bahwa sekitar 75 persen dana KUR adalah dimanfaatkan masyarakat untuk modal usaha di bidang pertanian.
Menurutnya, jika melihat data realisasi atau daya serap dari program dana KUR itu maka minat masyarakat Lambar untuk memanfaatkan program KUR ini termasuk tinggi. Program pinjaman dana KUR ini dinilai sangat membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan modal untuk menjalankan usahanya.
EDITOR
Ricky Marly
Komentar