60 Siswa SMPN 2 Seputihmataram Jadi Anti-Perundungan

Gunungsugih (Lampost.co) -- SMPN 2 Seputihmataram memiliki 60 siswa yang menjadi agen anti-perundungan. Mereka bertanggung jawab memberikan sosialisasi perundungan dan menerima laporan perundungan.
Laporan yang diterima ditindaklanjuti kepada tenaga pendidik agar dapat segera dilakukan antisipasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kalau ada siswa yang kena perundungan, agen anti-perundungan sebagai garda terdepan sekolah kami mengantisipasi selanjutnya disampikan kepada dewan guru," kata Sulaiman, kepala SMP setempat, Jumat, 6 Januari 2023.
Para agen ini sudah dilatih para guru yang pernah mengikuti pelatihan. Ke-60 agen mengawasi 705 peserta didik di sekolah setempat. Selain itu, untuk kekerasan seksual, sekolah juga telah mengantisipasi dengan bersinergi bersama aparat kepolisian setempat.
Baca juga: Rektor Itera Harapkan Rektor Terpilih Unila dapat Berkolaborasi
"Kami bekerja sama dengan polsek dan Puskesmas Seputihmataran untuk memberikan edukasi kepada peserta didik terkait kekerasan seksual," ujarnya.
Selain itu, di sekolah setempat sudah menyiapkan tempat ibadah bagi umat muslim, Hindu, Katolik, dan Kristen. Hal tersebut dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan toleransi.
Di samping itu, membatasi penggunaan ponsel oleh para peserta didik. "Kami batasi penggunaan ponsel. Anak boleh bawa ponsel kalau ada arahan dari guru yang dipergunakan untuk pembelajaran," ujarnya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar