#beritalampung#beritabandarlampung#kehutanan#wisata

564.954 Ha Kawasan Hutan Mayoritas Dikembangkan Warga untuk Wisata

564.954 Ha Kawasan Hutan Mayoritas Dikembangkan Warga untuk Wisata
Pembinaan masyarakat tentang pemanfaatan wisata dan perlindungan hutan Provinsi Lampung di Kantor Dishut Lampung, Jumat, 16 Desember 2022. Lampost.co/Atika Oktaria


Bandar Lampung (Lampost.co): Dinas Kehutanan Provinsi Lampung mencatat jika Lampung memiliki kawasan hutan negara seluas 1.004.735 hektare (ha) atau meliputi kurang lebih 28,45% dari wilayah daratannya. Pemprov Lampung berwenang terhadap pengelolaan kawasan hutan dengan luas kurang lebih 564.954 ha.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan jika dari 564.954 ha tersebut lebih dari 80% blok yang dapat dimanfaatkan sudah ada aktivitas penduduk didalamnya. Hal tersebut dijelaskan dalam pembinaan masyarakat tentang pemanfaatan Wlwisata dan perlindungan hutan Provinsi Lampung di Kantor Dishut Lampung, Jumat, 16 Desember 2022.

"Sejak berakhirnya era perusahaan perkayuan di Provinsi Lampung, terjadi perubahan orientasi pemanfaatan hasil hutan yang awalnya fokus kepada hasil hutan kayu menjadi pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan hutan, termasuk wisata alam," kata Yanyan.

Menurutnya, potensi wisata alam di kawasan hutan dengan daya tariknya yang tinggi merupakan potensi yang bernilai jual tinggi sebagai objek wisata mulai dari pantai sampai ke puncak gunung, sehingga wisata alam di kawasan hutan layak untuk dikembangkan.

"Saat ini sudah ada 330 unit perhutanan sosial seluas 197.290 hektare dengan melibatkan 89.418 KK dan saat ini berkembang terus usulan-usulan baru perhutanan sosial di wilayah yang terlanjur dikelola oleh masyarakat," katanya.

Namun sayang, kata dia, dengan adanya populasi penduduk di kawasan hutan, masih banyak ditemukan terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar. Sehingga pihaknya fokus melakukan pembinaan, pendampingan para pihak kepada masyarakat khususnya penggiat wisata hutan.

"Karena dalam mengelola wisata hutan tentunya diperlukan pengetahuan, wawasan, dan keahlian tidak hanya dalam mengelola pariwisata, tetapi juga melestarikan hutannya itu sendiri sehingga nilai jualnya tetap tinggi," katanya.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait