#workshop#pendidikan#lampura#pwi

500-an Guru Ikut Workshop Pendidikan di Lampung Utara

500-an Guru Ikut Workshop Pendidikan di Lampung Utara
Kegiatan  workshop pendidikan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara (Lampura) di Islamic Center pada Senin, 4 September 2024. (Foto:Dok.PWI)


Kotabumi (Lampost.co)--Sebanyak 500-an guru dari seluruh Kabupaten Lampura mengikuti  workshop pendidikan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara (Lampura) di Islamic Center pada Senin, 4 September 2024.

Kegiatan bertemakan "PWI dan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Bersinergi Tingkatkan Pendidikan Masyarakat Cerdas Informasi" menghadirkan sejumlah narasumber yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan sinergi antara wartawan, pemerintah, dan pendidik. Narasumber yang hadir termasuk Kajari Lampura, Mohamad Farid Rumdana; Kapolres Lampura, AKBP Teddy Rachesna; Kepala Dinas Pendidikan Lampura Sukatno; Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah; dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung Iskandar Zulkarnain.

Dalam era informasi yang semakin kompleks, kerja sama antara wartawan, pemerintah, dan pendidik menjadi sangat penting. Workshop pendidikan seperti merupakan langkah positif dalam memperkuat pemahaman dan sinergi antara berbagai stakeholder yang memiliki peran penting dalam pembentukan opini publik dan peningkatan literasi informasi masyarakat. 

Baca Juga: Kemudahan Akses Pendidikan Dorong Peningkatan Mutu Pembelajaran

Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung Iskandar Zulkarnain dalam paparannya menyebut pers atau media memainkan peran penting dalam menginformasikan isu-isu pendidikan terkini ke masyarakat, baik tentang kebijakan pendidikan, prestasi sekolah, dan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Hal ini karena pada era digital ini banyak sekali peredaran berita palsu atau hoaks. Penyebaran berita palsu dengan cepat dan luas melalui platform digital dapat membingungkan pembaca dan merusak reputasi media.

Berita Palsu

"Maka itu, wartawan harus melakukan verifikasi fakta yang cermat sebelum menyebarkan berita. Mereka juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mengidentifikasi berita palsu," ujar Iskandar.

Pers juga dapat menjadi suara bagi isu-isu pendidikan yang sering diabaikan atau kurang mendapat perhatian. "Melalui liputan berita yang mendalam atau kampanye pendidikan, media dapat memainkan peran dalam mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan. Mereka dapat mendukung reformasi pendidikan atau mempromosikan praktik terbaik di sekolah," jelasnya.

Sementara Ketua PWI Lampura, M Rozi Ardiansyah menjelaskan bahwa agenda workshop ini merupakan manifestasi dari kepedulian PWI terhadap kemajuan jurnalistik dan peran pentingnya dalam masyarakat Lampura. Menurutnya, kebebasan pers seringkali disalahartikan oleh sebagian orang di lapangan, dan walaupun niatnya baik, jika tidak disampaikan dengan tepat, hal tersebut bisa berdampak kontraproduktif. Ini bisa membuat narasumber merasa tidak nyaman dan merusak citra profesi jurnalis di mata masyarakat.

Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah juga mengapresiasi workshop pendidikan ini. Baginya, workshop ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PWI terhadap dunia pers, yang harus membangun SDM dari luar dan dari dalam organisasi. Ia menekankan bahwa wartawan adalah profesi yang bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik (KEJ) dan UU Pers, serta berperan sebagai pencuci informasi dan pembenah informasi di media sosial. Dukungan dari semua pihak sangat penting dalam menjalankan tugas ini. (*)

EDITOR

Sri Agustina


loading...



Komentar


Berita Terkait