#anak#covid-19#pesawaran

45 Anak di Pesawaran Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19

45 Anak di Pesawaran Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19
Ilustrasi anak yatim. ANTARA/Muhammad Iqbal


Pesawaran (Lampost.co) -- Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pesawaran menyebut terdapat puluhan anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal karena covid-19.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Pesawaran, Karmansyah mengatakan, pihaknya akan mengajukan nama anak-anak tersebut agar mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Kemensos meminta setiap dinas di provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pendataan anak yang orang tuanya meninggal karena covid-19. Hari ini tadi kita sudah melakukan pendataan dan didapati terdapat 45 anak berusia 0-18 tahun menjadi anak yatim dan piatu," ujarnya, Kamis, 30 September 2021.

Baca: Dinsos Catat 1.335 Anak Yatim Piatu Orang Tuanya Meninggal karena Covid-19

 

"Pendataan ini kita lakukan dari bawah, mulai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), kemudian diserahkan ke pekerja sosial kita, lanjut ke kabupaten, lalu Provinsi, dan kemudian ke pusat," sambung dia.

Menurutnya, Dinsos Pesawaran telah memberikan data tersebut kepada Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, dan juga Dinas Pendidikan.

"Kita upayakan mereka ini mendapatkan bantuan, seperti dari Dinas Kesehatan bantuan berupa BPJS, lalu dari Dinas Ketenagakerjaan siapa tahu diberikan pelatihan ketenagakerjaan, kalau dari Dinas Pendidikan anak-anaknya bisa mendapatkan bantuan beasiswa," kata dia.

Sedangkan di Dinsos, ia menyebut tidak ada bantuan yang diberikan khusus kepada anak yang ditinggal orang tua akibat covid-19.

"Kalau di kami ini, hanya ada anggaran bantuan bagi masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri dan juga bantuan bagi masyarakat yang meninggal karena covid-19," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran, Anca Martha Utama mengatakan, pihaknya juga tengah membahas terkait bantuan yang akan diberikan kepada anak-anak yatim terdampak covid-19 tersebut.

"Saat ini kita sedang merumuskan bagaimana modelnya. Kalau beasiswa yang kita berikan, sampai kapan. Ini yang sedang kita cari formulanya," ujarnya. 

EDITOR

Sobih AW Adnan


loading...



Komentar


Berita Terkait