16 Stadion Layak Gelar Liga 1 Indonesia, Termasuk JIS

Jakarta (Lampost.co) -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan ada 16 stadion di Indonesia yang layak menggelar Liga 1 setelah rangkaian verifikasi dilakukan usai terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, termasuk Jakarta International Stadium (JIS).
"Kurang lebih 16 stadion, termasuk JIS dan Indomilk Arena, juga Stadion Utama Riau," ujar Komisaris Utama LIB Juni Ardianto Rahman di Jakarta, dikutip dari Medcom.id, Kamis, 17 November 2022.
BACA JUGA: Kasus Tragedi Kanjuruhan Mandek, Aremania Kirim Surat Massal ke Presiden
Stadion-stadion tersebut memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar. Hanya saja, beberapa dari stadion-stadion tersebut masih jarang digunakan untuk pertandingan seperti JIS.
"Lalu untuk Stadion Utama Riau, di sana pernah digelar Kualifikasi Piala Asia U-22 tahun 2013. Digunakan juga PSPS di Liga 2," tutur Juni.
Di luar yang disebutkan, stadion-stadion lain yang dianggap layak LIB adalah enam stadion Piala Dunia U-20 2023 yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring di (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di (Gianyar, Bali).
Kemudian ada pula Stadion Batakan (Balikpapan) dan Stadion Jatidiri (Semarang).
Menurut Juni, keberadaan stadion-stadion tersebut cukup untuk menggelar lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 dengan format normal yakni kandang-tandang.
"Kalau memang home and away, pasti nanti akan ada verifikasi stadion lainnya," kata pria yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI itu.
Meski demikian, LIB belum dapat memastikan kapan Liga 1 Indonesia 2022-2023 dilanjutkan kembali dan bagaimana format pelaksanaannya. LIB menegaskan semua itu bergantung pada izin pemerintah yang belum didapatkan sampai berita ini dipublikasikan.
Dalam kesempatan yang sama, LIB juga menyatakan tekad untuk menggulirkan lagi Liga 2 2022-2023 demi memuluskan skenario promosi-degradasi.
Liga 1 dan 2 Indonesia 2022-2023 dihentikan sementara setelah Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar