10 Hari Berbagi Sambut Perayaan Imlek

Bandar Lampung (Lampost.co) -- "Kami menyampaikan bantuan cuma sederhana, tapi kami tulus, mohon diterima ya," kata Sekretaris Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Lampung, Steven Cheng, saat memberikan satu paket bantuan di Bumi Raya, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Sabtu, 21 Januari 2023.
Dia membagikan bantuan berisi beras, minyak goreng, dan kalender, bersama sejumlah anggota PSMTI Lampung lainnya dengan didampingi Kepala Lingkungan.
Akibat pandemi Covid-19, warga keturunan Tionghoa tidak bisa merayakan Imlek dalam dua tahun terakhir. Hal itu buntut dari pembatasan kegiatan masyarakat yang dikeluarkan pemerintah.
Namun, untuk tahun ini, pemerintah mencabut aturan tersebut dan warga kembali bisa menyalakan lampion dan menonton pertunjukan barongsai.
Perayaan Imlek biasanya memang dirayakan dengan pesta masyarakat Tionghoa, seperti pawai budaya tradisional China. Bahkan selayaknya tahun baru Masehi, Imlek juga kerap dirayakan dengan pesta kembang api.
Meski begitu, PSMTI Lampung memilih untuk merayakan Imlek dengan sederhana. Mereka membagikan bantuan pangan kepada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Kegiatan sosial itu dilakukan selama 10 hari di lokasi berbeda. Sasarannya tak pandang ras, agama, dan suku. Mereka menginginkan seluruh masyarakat merasakan keberkahan Imlek.
"Kegiatan yang sifatnya pesta kami tiadakan. Perayaan Imlek kali ini kami berbagi kasih mulai 12-21 Januari 2023," ujarnya.
Imlek berbagi sebagai bentuk simpati masyarakat Tionghoa kepada masyarakat umum. Sebab, ekonomi masyarakat belum benar-benar pulih. Banyak masyarakat kehilangan mata pencarian dan sulit memenuhi kebutuhan hidup.
"Masih banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Ini yang kami bantu dalam perayaan Imlek," ujar dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar